TEMPO.CO, Jakarta - Patroli untuk mencegah dan menangkap pelaku illegal fishing atau pencurian ikan bakal semakin kuat. Setelah dibantu TNI Angkatan Laut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kini akan dibantu oleh anggota Bea dan Cukai.
Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono, lembaganya akan membantu membasmi pencurian ikan bersama Menteri Susi. "Laut kita, kan, sama," kata Agung di kantornya, Selasa, 9 Desember 2014. (Baca juga: Menteri Susi Bentuk Satgas Antimaling Ikan.)
Agung mengatakan dirinya sedang merancang kerja sama dengan Menteri Susi untuk patroli. Kerja sama, kata Agung, dilakukan dengan cara saling mengisi kekurangan peralatan dan personel. "Peralatan kami saat ini sama-sama belum memadai," ujarnya.
Nantinya, kata Agung, akan ada penyidik Kementerian Kelautan dalam setiap patroli Bea-Cukai di laut. Begitu pun sebaliknya, anggota Bea-Cukai akan berada di kapal milik lembaga yang dipimpin Menteri Susi. (Baca juga: Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina.)
Patroli bersama, kata Agung, membuat waktu dan biaya operasi penindakan lebih efisien. Agung memberi contoh, dalam sebulan terakhir ada dua kapal pencuri ikan di Laut Arafura, Maluku, yang diduga berasal dari Filipina. Namun aparat dari setiap lembaga akan bertindak sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
"Pencuri ikan bisa segera ditindak jika tertangkap oleh Bea-Cukai. Begitu juga sebaliknya. Jika kapal patroli Kementerian Kelautan menangkap penyelundup, bisa diserahkan ke Bea-Cukai," ujar Agung. (Baca juga: Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya.)
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly