TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak mengkhawatirkan rencana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta mengajukan hak interpelasi. DPRD akan menggunakan hak tersebut untuk menanyakan penyebab rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. "Tak apa, tanya saja," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 8 Desember 2014. (Ahok Bakal Diinterpelasi Soal Duit DKI)
Ahok menuturkan, lantaran jabatan gubernur baru diembannya pada 19 November lalu, belum ada efek signifikan kepemimpinannya bagi penggunaan anggaran di Ibu Kota. Menurut dia, Joko Widodo memegang peranan penuh dalam penyerapan anggaran sepuluh bulan ke belakang. "Saya menjadi gubernur juga baru dua bulan. Tanya Presiden saja yang sepuluh bulannya," ujar Ahok. (Ahok 'Ketiban' Janji Jokowi Soal Persija)
Penyerapan APBD 2014 baru mencapai 36,07 persen enam hari menjelang masa akhir penggunaan anggaran yang jatuh pada 15 Desember 2014. Nilai ini lebih rendah 19 persen dibanding angka serapan pada periode yang sama tahun sebelumnya. (Paripurna DPRD, Ahok dan Lulung Bercengkerama)
Ahok mengatakan telah memanggil semua satuan kerja perangkat daerah guna membahas angka penyerapan tersebut. Dari hasil evaluasi, salah satu penyebab rendahnya angka tersebut yakni banyaknya program yang tak memiliki tujuan jelas. Ia mengatakan pemerintah DKI memutuskan mencoret program tersebut dan mengunci pencairan anggarannya. "Kami sudah coret semua program yang tak jelas," ujar Ahok. (Ahok Terancam Tak Digaji Enam Bulan)
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo
Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu