TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Aidir Amin Daud berharap pihaknya bisa seperti agen spionase Inggris dalam film. "Kita harus seperti James Bond," kata Aidir dalam pembukaan Seminar Pelayanan Publik di kantor Kemkumham, Jakarta, pada Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Ini Isi Surat Anas dan Akil ke Kepala Rutan KPK)
Sosok James Bond yang dimaksud Aidir adalah sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang ia lihat di sebuah spanduk besar. Pada spanduk itu terlihat, kata Aidir, Menteri Susi berpose mengenakan kacamata hitam. Di belakang Menteri Susi terdapat kapal-kapal asing yang hangus terbakar. "Menteri Susi di gambar itu seperti James Bond yang baru menyelesaikan misi," kata Aidir sambil memeragakan tokoh intel itu. (Baca: Komisi Disiplin PSSI Hukum 17 Wasit LPI)
Aidir menjelaskan kapal yang hangus terbakar di belakang sosok Menteri Susi diandaikannya masalah yang sudah lama menjamur dan berkepanjangan. "Kapal itu kan masalah yang sudah ada selama bertahun-tahun," katanya.
Gambar itu, Aidir contohkan ke dalam masalah yang ada kantornya. Ia mengakui masih banyaknya masalah pelayanan umum di kantornya yang belum terselesaikan. Salah satunya masalah pelayanan publik yang terkait dengan waktu. "Banyak urusan yang perlu kepastian waktunya. Pelayanan publik kan termasuk HAM" kata Aidir. (Baca: Partainya Menteri Patrialis Tak Setuju Ayin Bebas)
Ia pernah mendengar beberapa keluhan masyarakat tentang pelayanan publik terhadap kementeriannya. Contohnya, seseorang ingin mendapat tanda tangan pejabat. Saat orang itu datang, staf pejabat itu akan minta menunda kedatangan orang dengan alasan sang pejabat sedang tidak ada di tempat. Esoknya orang itu datang, nanti pejabatnya sedang rapat sehingga ditunda lagi. "Masyarakat kan tidak suka karena tidak ada kepastian waktunya," kata Aidir. (Baca: Prasetyo: Kasus HAM Bukan Beban Kejagung Saja)
MITRA TARIGAN
Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Lagi, Kubu Agung Tolak Ajakan Islah dari Ical
Ini Isi Kesepakatan Koalisi Prabowo-Demokrat
Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY
Rahasia Jokowi Mencegah Pejabat Korupsi