TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko melepas 1.169 personel Satuan Tugas Kontingen Garuda United Nation Interim Force (UNIFIL) ke Libanon. Ini merupakan pasukan perdamaian ke-9 yang dikirim TNI ke negara yang tengah dilanda konflik tersebut.
"Ini misi lanjutan kesembilan setelah Dewan Persatuan Bangsa-Bangsa memperpanjang mandat tugas TNI sampai Agustus 2015," kata Moeldoko saat memimpin upacara pelepasan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2014.
Pasukan perdamaian tersebut akan bertugas di Libanon selama satu tahun. Moeldoko meminta para personel menampilkan kinerja kelas dunia. Panglima juga meminta anggota TNI memperkaya informasi ihwal otoritas UNIFIL.
Moeldoko juga meminta para personel selalu waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Sebab situasi di Libanon dapat berubah setiap saat. "Aksi penculikan oleh militan Libanon masih sering terjadi," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu. (Baca juga: Polri Berangkatkan Tim Garuda Bhayangkara ke Sudan)
Untuk masalah keluarga, Moeldoko mengatakan para personel tidak perlu khawatir. Pimpinan, ujar dia, akan mengurus segala kepentingan keluarga. Dia berharap personel TNI berfokus pada tugas perdamaian di Libanon. Tetapi dia mengingatkan agar personel TNI tetap memelihara kontak dengan keluarga di Tanah Air. (Baca juga: TNI Tutup Latihan Gabungan dengan Amerika di Bogor)
Ribuan pasukan tersebut berasal dari delapan unit. Di antaranya, 850 personel Batalion Mekanis TNI, 75 personel Military Police Unit, 150 personel Force Protection, 50 personel Force Head Quarter Support, 6 personel satuan tugas CIMIC, 18 personel Military Community Outreach, 9 personel satuan tugas level dua hospital, dan 11 personel Military Staf Sector East UNIFIL. Mereka akan berangkat ke Libanon, Kamis, 11 Desember 2014. (Baca juga: TNI Kirim KRI Iskandar Muda ke Libanon)
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Anakonda Telan Presenter TV, Asli atau Palsu?
Heboh Slogan 'Malaysia Boleh' Jadi 'Malaysia Bodoh'
Jokowi Tersingkir dari Tokoh Time 2014