TEMPO.CO, Semarang - Universitas Diponegoro Semarang akan kembali memilih rektor yang akan menjabat selama lima tahun mendatang. Pemilihan ulang rektor dilakukan karena rektor terpilih sebelumnya, Muhamad Nasir, diangkat menjadi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Pemilihan kembali ini sesuai dengan permintaan Menteri. Kami rapatkan dan disetujui oleh senat,” kata Rektor Universitas Diponegoro Semarang Sudharto P. Hadi di Semarang, Kamis, 11 Desember 2014. (Baca: Muhammad Nasir Jadi Rektor Undip)
Keputusan pemilihan kembali rektor ini menjawab polemik tentang proses penentuan rektor Undip. Sebab, Nasir yang terpilih menjadi rektor belum sempat dilantik tapi sudah diangkat menjadi menteri. Nasir terpilih menjadi rektor pada 29 September 2014 dengan memperoleh 148 suara.
Sempat terjadi polemik karena kasus Nasir ini tidak diatur dalam ketentuan. Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan mekanisme jika rektor yang sedang menjabat berhenti dari jabatannya sebagai rektor dikarenakan satu hal seperti diangkat dalam jabatan institusi negeri lain, maka digantikan oleh salah seorang pembantu rektor sebagai rektor definitif. Aturan ini belum bisa menjadi solusi karena Nasir baru menjadi rektor terpilih dan belum dilantik.
Rencananya, akan dibentuk panitia pemilihan ulang untuk melakukan tahap pendaftaran, penjaringan, hingga hari H pemungutan suara di senat. Sudharto menambahkan pekan depan panitia pemilihan rektor akan dibentuk. Senat sudah meminta nama-nama para akademikus dari fakultas-fakultas untuk menjadi panitia pemilihan rektor.
Karena rektor baru belum ada maka Menteri Nasir memperpanjang masa jabatan Sudharto, rektor saat ini, hingga rektor baru terpilih. Sudharto, yang juga menjadi ketua senat, menyebutkan ada lima orang yang mendaftarkan diri sebagai calon rektor. Tapi, Sudharto belum bersedia menyebutkan nama calon kandidat. Ia menjamin proses pemilihan rektor Undip akan berjalan damai.
ROFIUDDIN
Berita lain:
Ahok Minta Bus Tingkat Dikawal Voorijder
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi
Menteri Susi: Berat Menghindari Korupsi