TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan telah menelisik transaksi keuangan para calon Direktur Jenderal Pajak dan calon pejabat eselon I Kementerian Keuangan. (Baca: Melongok Harta Puluhan Miliar Calon Dirjen Pajak.)
Tak cuma itu, Agus juga memantau rekening keluarga para calon dan sudah menyampaikannya kepada panitia seleksi (pansel) pekan lalu. "Aspek yang ditelusuri adalah kemungkinan para calon tersebut pernah melakukan transaksi mencurigakan atau ada lalu lintas uang di atas Rp 500 juta," kata Agus kepada Tempo, Rabu, 10 Desember 2014.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan membuka seleksi terbuka untuk pejabat eselon I, yakni Dirjen Pajak, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, serta Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI). (Baca: PPATK Serahkan 'Daftar Duit' Calon Dirjen Pajak.)
Saat ini, seleksi sudah memasuki tahap ketiga. Dari hasil tes penulisan makalah, ada 32 orang yang lolos dan akan memperebutkan lima posisi. Ada sebelas orang yang akan memperebutkan posisi Dirjen Pajak, tiga calon Kepala BKF, lima calon Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, tujuh calon Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, dan enam calon Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI). (Baca: Lelang Dirjen Pajak, Kandidat Bagus Bisa Terjegal.)
Ketua Pansel, Mardiasmo, mengatakan para peserta akan menjalani wawancara bersama tujuh panelis yang terdiri atas lima anggota panitia dan dua pewawancara independen. "Semua laporan dan data yang kami peroleh termasuk dari PPATK dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan akan dikonfirmasi kepada para calon," katanya.
Wawancara akan dibagi dalam tiga termin sejak Rabu hingga Jumat, 12 Desember 2014. Selanjutnya, nama-nama calon yang lolos tersebut akan disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk disaring menjadi tiga orang berdasarkan peringkat. Selanjutnya, Menteri Keuangan akan menyampaikan kepada Presiden.
ANGGA SUKMAWIJAYA
Berita Terpopuler
'Yang Konflik Golkar, Kok, yang Bicara Gerindra'
Ruhut: SBY Tahu Rencana 'Pengkhianatan' Golkar
Dapat Banyak Tekanan, Ical Halalkan Segala Cara