TEMPO.CO, Jakarta - Mundurnya Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Emirsyah Satar, membawa sentimen positif bagi saham Garuda. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 10 Desember 2014, harga saham Garuda berada dalam tren positif. (Baca: Emirsyah Satar Mundur sebagai Dirut Garuda)
Sesaat setelah pembukaan perdagangan, saham Garuda langsung melejit dari 610 ke 620. Ini adalah level tertinggi yang dicapai saham berkode GIAA tersebut hingga pukul 14.30 WIB. Saham GIAA sempat berada di level terendah 610, sama dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Satu jam sebelum penutupan bursa, volume perdagangan saham GIAA mencapai 13,16 juta lembar dengan nilai Rp 8,11 miliar.
Analis MNC Securities, Reza Nugraha, menyatakan kenaikan harga saham Garuda bertepatan dengan mundurnya Emirsyah Satar dari kursi direktur utama perusahaan pelat merah itu. Namun, kata dia, melambungnya harga saham Garuda juga tidak bisa dilepaskan dari faktor menurunnya harga minyak dunia. "Penurunan harga minyak memunculkan harapan akan menurunnya biaya operasional perusahaan," kata Reza kepada Tempo.
Namun, jika dibandingkan dengan harga saat listing, saham GIAA relatif menurun. Saat penawaran saham perdana (IPO) tahun 2011, saham GIAA ditawarkan di level 750 per lembar. Dalam setahun terakhir, saham GIAA sempat berada di level terendah 415. (Baca juga: IPO Garuda Sepi Peminat Karena Terlalu Mahal)
FERY F. | AYU PRIMA
Berita Terpopuler
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi
Menteri Susi: Berat Menghindari Korupsi