TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, mengatakan mundurnya Emirsyah Satar dari kursi Direktur Utama berkaitan dengan rencana bisnis perseroan pada kuartal pertama 2015. (Baca: Emirsyah Satar Mundur sebagai Dirut Garuda)
Menurut Pujobroto, kuartal pertama merupakan periode krusial dalam industri penerbangan. Jika Emir menunggu masa jabatan berakhir sampai Maret 2015, ujar Pujobroto, direksi baru tidak punya persiapan matang menghadapi low season (musim sepi penumpang) yang biasanya terjadi pada kuartal pertama. "Jika mundur Desember, tim baru bisa melakukan persiapan lebih awal," tuturnya kepada Tempo, Kamis, 11 Desember 2014.
Pujobroto membantah mundurnya Emirsyah karena masalah kerugian perseroan. Sebab, kata Pujobroto, kerugian yang diderita Garuda disebabkan oleh kondisi perekonomian global yang memburuk. Sebagian besar maskapai, ujar dia, juga mengalami penurunan kinerja. "Kami memang terpengaruh oleh melemahnya rupiah," tuturnya. (Baca: Emirsyah Satar Lengser, Saham Garuda Moncer)
Emirsyah mengirim surat pengunduran diri pada Senin, 8 Desember 2014. Pengesahan pengunduran diri Emir ditentukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Garuda Indonesia yang rencananya akan diselenggarakan pada Jumat, 12 Desember 2014.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi