TEMPO.CO, Jakarta - Pemutaran film Senyap karya Joshua Oppenheimer di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu malam lalu, ditentang beberapa pihak.
Anggota militer, misalnya, mengintimidasi mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, sehingga membatalkan rencana nonton bareng film tersebut. Adapun di Warung Kelir, Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, pemutaran Senyap dibubarkan massa yang mengaku datang dari organisasi kemasyarakatan Pribumi.
Ihwal penolakan yang menimpa film ini, mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, enggan berkomentar panjang. Ketika Tempo menanyakan apakah penolakan tersebut tindakan yang berlebihan, "Saya belum bisa berkomentar," jawab Hasyim dalam pesan pendek, Kamis, 11 Desember 2011. "Saya belum tahu filmnya seperti apa."
Adapun perihal kemungkinan dia menonton film yang memantik pro-kontra ini, Hasyim belum bisa memberi jawaban. "Saya masih di Australia," katanya.
Senyap adalah film yang berkisah tentang pembunuhan massal 1965. Poin film ini tak berbeda jauh dengan film Joshua sebelumnya, Jagal. Namun, sementara Jagal mengambil perspektif pelaku, film yang dirilis di Festival Film Venezia pada 28 Agustus lalu ini menggunakan perspektif keluarga korban.
Di Indonesia, film berdurasi 98 menit ini pertama kali diputar pada 10 November lalu di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
ARIE FIRDAUS
Baca juga:
Hari HAM, Film Senyap Diputar di 457 TempatMary Ann Mobley, Miss AS 1959 MeninggalHari HAM, Film Senyap Diputar di 457 Tempat
Di Semarang, Pemutaran Film Senyap Lancar
Film Senyap Ditolak, Ini Isi Ceritanya