TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyanggah kabar yang beredar di media sosial bahwa debit air di Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah, telah meluap dan waduk berstatus siaga 1 sehingga darurat jebol. Keterangan pers yang dikeluarkan juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis malam, 11 Desember 2014, menyatakan bahwa berita tersebut bohong dan menyesatkan.
Ia meminta masyarakat yang menerima informasi tersebut tidak meneruskan dan menyebarluaskannya. “Dimohon masyarakat tetap tenang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers itu. (Baca:Longsor Banjarnegara, Satu Tewas)
Sutopo menuturkan saat ini kondisi Waduk PLTA Mrica masih normal. Debit sungai yang masuk ke waduk 1.400 meter kubik per detik. Debit ini tergolong normal dan biasa terjadi setiap selesai hujan deras. Saat ini pembangkit listrik beroperasi penuh 3 x 60 MW. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. “Kondisi aman dan tidak ada ancaman,” ujarnya.
Menurut Sutopo, kabar jebolnya Waduk Mrica ini menyusul hujan deras di Banjarnegara pada Kamis, 11 Desember 2014, pukul 12.30 WIB. Saat itu terjadi longsor di 67 titik. Akibatnya, 54 unit rumah rusak. Jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara tertutup longsor sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Empat jalan kabupaten tidak dapat dilewati karena terkena material longsoran. (Baca: Longsor Banjarnegara, Satu Tewas)
Begitu juga jalan provinsi di Kecamatan Karangkobar tertimbun material longsor. Dua orang dilaporkan tewas akibat tertimbun longsor, yaitu di Desa Sidengok, Desa Pejawaraan, dan Desa Pencil, Kecamatan Wanayasa.
Hujan deras di bagian hulu menyebabkan debit Sungai Serayu naik sehingga terjadi banjir kiriman di daerah Kabupaten Purbalingga. Dua rumah hanyut dan empat rumah terendam banjir hingga ketinggian 3 meter. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita Terpopuler
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi
Menteri Susi: Berat Menghindari Korupsi