TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumlah pasien yang buta akibat minuman keras oplosan berkisar sepuluh orang saban tahun di Poli Mata Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta. Kebutaan terjadi akibat minum minuman keras oplosan yang mengandung metanol atau spiritus. Sifat metanol merusak saraf mata. (Baca: Lagi, Dua Orang Tewas Akibat Minuman Oplosan)
"Kebutaan itu bersifat permanen,” kata Hartono, dokter spesialis mata dan konsultan Rumah Sakit Mata Yap Yogyakarta di Poli Mata RSUP Sardjito Yogyakarta, Jumat, 12 Desember 2014.
Hartono menjelaskan metanol berbahaya karena bahan tersebut berubah menjadi asam format yang menyerang retina dan saraf mata. “Kalau kena asam format, dalam satu bulan saraf mata sudah putih,” kata Hartono. (Baca: MUI Desak Subang Bikin Perda Minuman Keras)
Salah satu ciri minuman keras bermetanol adalah harganya lebih murah ketimbang minuman keras yang mengandung etanol. Gejalanya, setelah bangun tidur, peminum akan merasa pusing, mual, muntah, bahkan pingsan. Pasien pun dirujuk ke bagian penyakit dalam (internis). (Baca: Jelang Tahun Baru, Rumah Sakit Siaga Korban Miras)
“Keluarga tidak tahu pasien habis minum. Dikira masuk angin. Ada yang dikerokin,” kata Hartono. Menurut Hartono, sulit untuk membuktikan pasien keracunan asam format. Sebab, sifat asam format langsung larut dan hilang di dalam tubuh. Pasien diketahui mengkonsumsi minuman keras bermetanol berdasarkan riwayat keterangan pasien atau orang yang mengetahui. (Baca: Kenali Tanda Bahaya Miras Oplosan)
Sedangkan gangguan penglihatan dirasakan dalam durasi 18-48 jam setelah minum. Adapun upaya untuk mengantisipasi kebutaan bisa dilakukan jika durasi waktu dalam masa emas atau berkisar enam jam setelah minum. “Makanya, kalau minum oplosan di depan IGD (instalasi gawat darurat) saja,” Tatang Talka Gani, dokter spesialis mata RSUP Sardjito, berseloroh. (Baca: Pembeli Miras Oplosan Gunakan Kata Sandi)
PITO AGUSTIN RUDIANA
Terpopuler:
Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa
Netizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai Kiamat
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?