TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menemukan bangkai kapal selam Jerman (biasa disebut Unterseeboot atau U-Boat) di Laut Jawa. Berdasarkan berkas interogasi tentara sekutu terhadap awak kapal U-168 ini ditemukan fakta ada keterlibatan salah seorang tokoh kemerdekaan Indonesia dalam masuknya Nazi ke Indonesia.
Kapal tersebut masuk ke Indonesia sekitar Juni-Oktober 1943. Disebutkan dalam dokumen, pada gelombang keberangkatan pertama, ada 12 kapal yang bertolak dari Eropa menuju Penang, Malaysia. Mereka transit di Indonesia yang saat itu diduduki Jepang, sekutu Jerman selama Perang Dunia II. (Baca: Akhir Hayat Kapal Nazi di Laut Jawa)
Baca Juga:
Adalah Laksamana Muda Maeda Tadashi yang memberi izin tentara Nazi singgah di Jakarta. Dalam dokumen tadi disebutkan, selama tentara Nazi di Indonesia, mereka ada di bawah perlindungan Angkatan Laut Jepang yang dikomandani Maeda. (Baca: Awak Kapal Nazi Ngantor Dekat Monas)
Hubungan Maeda dan Jerman sangat erat. Ia pernah menjadi atase Angkatan Laut Jepang untuk Jerman. "Sangat dihormati oleh Jerman," begitu dokumen tadi menggambarkan Maeda di mata Nazi.
Maeda merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Ia bahkan menyediakan rumahnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai lokasi penyusunan teks Proklamasi. Saat ini, rumah tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
SYAILENDRA
Terpopuler
Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa
Netizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai Kiamat
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?