TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Komunikasi, Informasi, dan Penggalangan Opini Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Ancol, Leo Nababan, mengatakan jumlah pengurus partai kubu Agung Laksono lebih ramping dibandingkan kepengurusan Aburizal Bakrie periode 2009-2014. Leo mengatakan total jumlah pengurus sekitar 200 orang, termasuk anggota Mahkamah Partai dan Dewan Pertimbangan.
"Jumlah ini lebih kecil dibanding dulu sekitar 380 orang. Tapi kami juga menampung seluruh aspirasi kader secara demokratif, terutama yang pernah tersingkir," kata Leo kepada Tempo, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Pengurus DPP Golkar Versi Agung 65 Orang)
Dewan Pimpinan Pusat yang dipimpin Ketua Umum Agung Laksono akan mengumumkan daftar nama pengurus lengkap partai beringin sore ini. Daftar ini melengkapi sejumlah nama formatur yang telah diumumkan tiga hari lalu. Selanjutnya, mereka akan menyerahkan susunan tersebut ke Kementerian Hukum dan HAM sebagai syarat proses legalitas partai. (Baca: Jumlah Pengurus Golkar Versi Ical 150 Orang)
Meski Leo mengklaim terjadi perampingan susunan pengurus, jumlah tersebut ternyata lebih banyak dibandingkan kepengurusan Golkar di bawah Aburizal, yaitu 150 orang. Leo mengatakan kepengurusan kali ini akan melibatkan banyak kader Golkar yang sudah lama tak aktif atau dipecat dari jabatannya.
"Kami tampung yang dulu pernah tersingkir atau sudah lama tak aktif untuk merasakan Golkar yang berdasarkan asas prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela," katanya.
Menurut dia, kepengurusan Partai Golkar versi Agung jauh dari kesan otoriter dan terbuka terhadap segala perbedaan. Setiap pemilihan kepengurusan juga dilakukan secara terbuka. Misalnya, saat perombakan pimpinan fraksi Partai Golkar di parlemen. "Semua diproses lewat rapat pleno, tidak main stempel seperti dulu," kata Leo.
Beberapa hari lalu, Agung juga mengumumkan Ketua Dewan Pertimbangan dan Ketua Mahkamah Partai-nya. Ketua Dewan Pertimbangan dijabat oleh Siswono Yudo Husodo dan Ketua Mahkamah Partai dipegang oleh Lawrence T.P. Siburian.
PUTRI ADITYOWATI
Baca berita lainnya:
Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa
Netizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai Kiamat
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?