TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menerima tanda kehormatan dari Tentara Nasional Indonesia berupa baret dan brevet ketahanan daerah. Pemasangan baret dan brevet itu dilakukan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam upacara yang digelar di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 12 Desember 2014.
Apa yang membuat Ahok mendapat brevet itu? Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pemberian baret dan brevet dengan label ketahanan daerah kepada pra gubernur adalah simbol bahwa TNI dan para gubernur, seperti Gubernur DKI Jakarta Ahok Basuki Tjahaja Purnama, memiliki pemahaman yang sama dalam kerja sama membangun sistem pertahanan negara sejak dini. “Sebagai gubernur, Pak Ahok memiliki inisiatif tinggi soal ini” kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pemahaman yang sama ihwal ketahanan daerah ini penting karena saat terjadi perang akan berlaku Sistem Pertahanan Rakyat Semesta di seluruh Indonesia. Pada saat sistem itu berlaku, TNI berhak mengambil alih penggunaan aset dan sumber-sumber daya milik daerah untuk kepentingan pertahanan nasional. (Baca juga: Ahok Libatkan TNI Tangkap Pembuang Sampah )
"Untuk itulah perlu sinergitas serta kolaborasi aktif dan proaktif di dalam mengusung sistem itu. Kami memposisikan dan menempatkan para gubernur di seluruh Indonesia sebagai mitra strategis dalam membangun sistem pertahanan negara. Dan, posisi Pak Ahok ada di situ," ujar Moeldoko.
Ia menambahkan, gubernur juga bisa menggunakan kekuatan TNI jika memerlukan. Misalnya jika terjadi bencana alam di wilayahnya. "Enggak usah ragu. Semua TNI akan membantu." Namun semua kekuatan itu tidak diberikan untuk kepentingan pribadi, tetapi kesejahteraan rakyat. (Baca: Kisah Warga Kali Jodo yang Tinggal Sejak 1971)
ERWAN HERMAWAN
Berita lain:
Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa
Netizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai Kiamat
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama