TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal selam Jerman (biasa disebut Unterseeboot atau U-boat) dengan nomor lambung 168 ditemukan di Laut Jawa. Kapal ini tiba di Indonesia pada Oktober 1944 dan merapat di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelumnya, U-168 mampir di Penang, Malaysia, untuk pergantian sistem bahan bakar. (Baca: Kronologi Tenggelamnya Kapal Jerman)
Dalam berkas interogasi tentara Sekutu terhadap awak kapal tersebut dijelaskan bahwa U-168 sempat kesulitan memperoleh bahan bakar. Sebab, jenis bahan bakar di Asia berbeda dengan Jerman. (Baca: Baterai Kapal Nazi Jerman Ternyata Cepat Soak)
Ada tiga jenis bahan bakar yang diuji coba selama kapal tersebut di Asia, yaitu Penang Oil Gravity, Batavia I, dan Batavia II. Di dalam dokumen tersebut Jakarta masih bernama Batavia. Dari ketiganya, hanya Penang Oil dan Batavia II yang racikannya pas. Batavia I memiliki kadar oktan terlalu tinggi. (Baca: Apa Tujuan Kapal Selam Hitler Masuk Indonesia?)
Disebutkan butuh waktu hingga berbulan-bulan agar U-168 bisa menerima bahan bakar Asia. Para teknisi berkali-kali melakukan uji coba takaran yang pas. (Baca: Daftar Penumpang Kapal Nazi Jerman)
Kapal U-168 ini merupakan satu dari puluhan kapal Nazi yang melakukan ekspansi ke Penang, Malaysia, pada periode 1943-1944. Saat itu Jerman akan membantu Jepang selama Perang Dunia II. Indonesia yang diduduki Jepang menjadi lokasi transit. (Baca juga: Ada Kuburan Tentara Hitler di Indonesia)
Baca Juga:
SYAILENDRA
Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi