Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Selam Jerman Bawa Penumpang Ningrat Eropa

image-gnews
Simbol Nazi di piring yang ditemukan oleh arkeolog Indonesia, di kapal selam Jerman pada Perang Dunia Kedua yang tenggelam di perairan laut Jawa. Tim Arkeolog Indonesia dibantu penyelam dari Kopaska TNI AL, kata Bambang Budi Utomo, kepala tim peneliti di National Archaeology Centre yang menemukan kapal, mengatakan
Simbol Nazi di piring yang ditemukan oleh arkeolog Indonesia, di kapal selam Jerman pada Perang Dunia Kedua yang tenggelam di perairan laut Jawa. Tim Arkeolog Indonesia dibantu penyelam dari Kopaska TNI AL, kata Bambang Budi Utomo, kepala tim peneliti di National Archaeology Centre yang menemukan kapal, mengatakan "Ini merupakan temuan yang luar biasa dan pasti akan memberikan informasi yang berguna tentang apa yang terjadi di Laut Jawa selama Perang Dunia II." (dailymail)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal selam Jerman yang biasa disebut Unterseeboat atau U-Boat dengan nomor lambung 168 ditemukan di Laut Jawa. Kapal tersebut tenggelam pada 6 Oktober 1944. Sebanyak 22 dari 36 awak kapal selamat. (Baca: Daftar Penumpang Nazi Jerman)

Dari deretan daftar korban selamat, ada dua orang berasal dari keluarga ningrat Jerman.  Pertama adalah kapten kapal, Helmuth Pich, yang saat itu berusia 31 tahun. Dia berasal dari keluarga militer Kerajaan Prusia. Prusia adalah kerajaan di Jerman dari tahun 1701 sampai 1918.

Pich adalah anggota keluarga pertama yang bergabung dengan Angkatan Laut Jerman. Dia bergabung pada 1934, dan bertugas dalam satuan U-Boat mulai 1941. (Baca: Kronologi Tenggelamnya Kapal Nazi Jerman)

Berikutnya, kepala teknisi mesin, Heinz Niemann, yang saat itu berusia 35 tahun. Ayahnya adalah kolonel di Angkatan Laut. Dia sempat mengenyam pendidikan tinggi di jurusan teknik mesin. Kemudian, pada 1930, ia bergabung dengan Angkatan Laut.

Pada 1931, Pich sempat menjelajahi Afrika, India, Hindia Belanda, Cina, dan Jepang untuk sebuah ekspedisi. Kemudian, pada 1932, ia keluar dari Angkatan Laut dan hijrah ke Brasil. Di sana, ia bekerja di perusahaan obat Jerman, Bayer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pich kembali lagi ke Angkatan Laut pada 1939 dan menjalani pelatihan di Baltik. Karena menonjol di bidang mesin, ia dipekerjakan di armada U-Boat. Pada 1942, ia ikut dalam ekspedisi yang dijalani U-168.

Kapal selam U-168 tenggelam setelah dihantam torpedo oleh H.N.M.S. Zvaardvish, kapal milik Belanda. Saat itu U-168 sedang melakukan perjalanan menuju Surabaya.  

SYAILENDRA

Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama 
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi
Bertemu, SBY Nasihati Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas

19 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas

Erdogan telah menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menuduhnya melakukan "genosida" di Gaza.


Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

55 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina


Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.


Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.


Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.


Turki Tahan 33 Orang Diduga Mata-Mata Mossad Israel

2 Januari 2024

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Turki Tahan 33 Orang Diduga Mata-Mata Mossad Israel

Turki pada Selasa 2 Januari 2024 menahan 33 orang yang dicurigai menjadi mata-mata badan intelijen Mossad Israel


Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

12 Desember 2023

Setelah empat puluh tiga tahun setelah ditugaskan, kapal selam strategis bertenaga nuklir Project 941 kelas Akula Angkatan Laut Rusia Dmitry Donskoy akhirnya dipensiunkan. Melansir Eurasiantimes,
Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.


Media Sosial X Gugat Media Matters Soal Iklan Dekat Postingan Puja Hitler & Nazi

21 November 2023

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Media Sosial X Gugat Media Matters Soal Iklan Dekat Postingan Puja Hitler & Nazi

Media sosial X menggugat Media Matters setelah laporan tentang iklan di samping konten antisemit.


Iklan IBM, Apple & Oracle di X Musk Ditempatkan di Samping Konten Hitler & Nazi

17 November 2023

Seorang pria berdiri di dekat logo IBM di Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, Senin, 25, Februari 2019. Kredit: ANTARA/REUTERS/Sergio Perez/am.
Iklan IBM, Apple & Oracle di X Musk Ditempatkan di Samping Konten Hitler & Nazi

IBM menangguhkan iklan di X setelah iklan perusahaan muncul di samping konten pro-Nazi.


Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

27 Oktober 2023

Ilustrasi hukuman mati. ohrh.law.ox.ac.uk
Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel