TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan kebijakan arah politik partai jadi salah satu topik panas dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP yang sedang berlangsung. Pada akhirnya, partai Ka'bah tetap setia menjadi anggota Koalisi Merah Putih. (Baca juga: Djan Faridz Segera Umumkan Kepengurusan Baru PPP)
Suryadharma menyebut ada pertimbangan dari beberapa peserta yang meminta PPP beralih ke Koalisi Indonesia Hebat. "Tapi kecenderungan mayoritas tetap memilih di KMP," ujar Suryadharma di lokasi Mukernas, Hotel JS Luwansa, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca juga: DPP PPP Djan Faridz Akan Interpelasi Menkumham)
Menurut Suryadharma, ada catatan yang diberikan peserta Mukernas, yeitu PPP tetap di Koalisi Merah Putih dengan menerapkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar. Artinya, partai tidak akan mutlak mendukung setiap kebijakan KMP, tapi tidak selamanya menolak keputusan KIH. (Baca juga: Elite Pecah, PPP Bojonegoro Patuh ke Kiai Maimun)
"Kalau kebijakan KIH dan pemerintah prorakyat, PPP akan dukung. Sebaliknya, kalau keputusan KMP tidak prorakyat, kami akan kritisi," ujar mantan Ketua Umum PPP itu. (Baca juga: Sahkan PPP Kubu Romy, Refly Kritik Menkumham)
Menurut Suryadharma, selama pemerintah melakukan program yang baik, konstitusional dan berpihak pada rakyat, partainya akan terus mendukung. Ia menolak disebut telah beralih ke KIH.
Ketua Umum PPP Djan Faridz memberi pernyataan serupa. Menurut dia, PPP sebagai partai Islam harus menganut prinsip-prinsip islami. "Kalau soal koalisi, kami tetap di KMP, tapi tidak oposisi," tutur Djan.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita lainnya:
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Menteri Susi Diminta Sikat Pengguna Pukat Harimau
Tahun 2015, Ahok Mulai 'Sembelih' PNS Ini
Siapa 10 Kepala Daerah Pemilik Rekening Gendut?