Tahun Depan, Penjualan Mobil Stagnan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan Adiwijaya
Jumat, 12 Desember 2014 11:54 WIB
Ribuan pengunjung melihat mobil Honda Mobilio dalam hari terakhir pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, (29/09). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua I Gabungan Pengusaha Kendaraan Bermotor Indonesia  (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, pada 2015, penjualan kendaraan roda empat akan stagnan. Angka penjualan diperkirakan sama dengan tahun ini, yakni 1,2 juta unit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Masih stagnan. Pada Desember saja, kami masih butuh 100 ribu unit untuk mencapai target akhir tahun," katanya di Hotel Ritz Carlton, Kamis, 11 Desember 2014.

Menurut Jongkie, penjualan mobil mandek lantaran dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dalam negeri. Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate naik dari 7,5 menjadi 7,75 persen. "Ditambah mata uang dolar Amerika yang menguat terhadap rupiah," ujarnya.

Yongki berharap nilai tukar rupiah bisa stabil pada level Rp 12.000 hingga Rp 12.300 tahun depan. "Karena pertumbuhan ekonomi saat ini hanya 5,1 persen," katanya.

Agen Pemegang Merek pun meramalkan angka penjualan mobil diperkirakan akan turun menjelang akhir tahun ini. Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat penjualan mobil lesu. (Baca: Mercy Buatan Indonesia, Harga Rp 2 Miliar)

Salah satu faktor yang bisa menghambat laju penjualan mobil adalah kenaikan pajak progresif pada Oktober. Jonfis juga menyebutkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak menjelang akhir tahun dikhawatirkan bisa mempengaruhi daya beli masyarakat. (Baca: Mazda Resmikan Dealer Ke-3 di Tangerang)

Data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) menyebutkan penjualan mobil pada Januari-Agustus tahun ini mencapai 830.398 unit. Angka ini bertumbuh 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Tren pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2012-2013 yang mencapai 10,9 persen.

TRI SUSANTO SETIAWAN

Berita TerpopulerDitemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut JawaNetizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai KiamatPemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama  

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi