TEMPO.CO, Jakarta - Tak kurang dari seribu warga dari tiga desa yang berdekatan dengan bencana longsor ikut mengungsi menjauhi tebing setelah longsor hebat yang terjadi di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat petang, 12 Desember 2014. (Baca: Sebelum Longsor Banjarnegara, Jalanan Ambles)
Penduduk desa yang ikut mengungsi itu berbatasan langsung dengan lokasi kejadian, atau berjarak kurang dari 2 kilometer. Ini meliputi Desa Sletri, Desa Paweden, dan Desa Sampang.
“Sebagian besar memilih mengungsi ke kantor kecamatan karena khawatir longsor susulan, ada seribu warga lebih,” kata tokoh masyarakat Desa Gumelar, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Muhamad Sukarjo, 40 tahun, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 13 Desember 2014. (Baca: Warga 'Tonton' Longsor Banjarnegara Sambil Panik)
Sukarjo langsung menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 4 kilometer dari desanya itu. Sebanyak lima warga Desa Gumelar ikut menjadi korban saat melintas di jalan bawah tebing yang lonsor. Tiga warga Gumelar itu sudah dikebumikan siang ini, sementara dua lainnya masih hilang.
Koordinator relawan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karangkobar, Banjarnegara, Awaluddin, menuturkan telah ikut menurunkan sekitar 75 personel untuk mencari korban yang hilang. (Baca: Longsor Banjarnegara, Relawan Sulit Evakuasi)
Versi relawan PCNU, sampai Sabtu siang, korban meninggal dunia telah mencapai 53 orang. “Mereka yang meninggal ada di dalam rumah karena habis menunaikan salat magrib, dan di luar hujan,” katanya. (Baca: Relawan: Puluhan Korban Tewas Longsor Banjarnegara)
Saat ini sedikitnya ada seratus warga yang masih dalam pencarian oleh tim gabungan pemerintah, TNI, Polri, dan relawan masyarakat.
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Rekening Gendut Kepala Daerah | Perpu Pilkada
Berita terpopuler lainnya:
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng