TEMPO.CO, Banjarnegara - Komandan Komando Distrik Militer 0704/ Banjarnegara Letnan Kolonel (Infanteri) Edi Rahmatullah mengatakan proses evakuasi terhadap korban tanah longsor baru dapat dilakukan sehari setelah bencana. "Selain masih buta soal peta lokasi longsor, kami juga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan bagi tim yang akan mengevakuasi," kata Edi, dikutip dari Antara, Sabtu, 13 Desember 2014.
Menurut Edi, saat ini masih ada getaran tanah yang diperkirakan bisa mendorong terjadinya longsor susulan. Hal ini masih bisa terjadi dan dirasakan oleh desa sekitar lokasi longsor. (Baca: Sebelum 100 Orang Tertimbun, Jalanan Ambles.)
Kepada Tempo, tokoh masyarakat Desa Gumelar Kecamatan Karangkobar, Muhamad Sukarjo mengatakan lebih dari seribu warga di tiga desa ikut mengungsi menjauhi tebing. Mereka berbatasan langsung dengan lokasi kejadian yang kurang dari dua kilometer. Meliputi Desa Sletri, Desa Paweden, dan Desa Sampang. "Sebagian besar memilih mengungsi ke kantor kecamatan karena khawatir longsor susulan," kata Sukarjo.
Berdasarkan data sementara Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 12 orang. Ada 7 yang telah teridentifikasi dan jumlah korban luka-luka sebanyak 15 orang. Dengan demikian, jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan sekitar 96 orang dari 108 orang yang dilaporkan hilang. (Baca: Ini Nama 7 Korban Tewas Longsor Banjarnegara.)
FERY F | ANT
Berita Terpopuler
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Diajak Ikut Iringan Jokowi, Apa Kata Sultan Yogya?