TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Agung Laksono, Zainuddin Amali, menyampaikan ajakan islah (damai) dengan beberapa syarat kepada kubu Aburizal Bakrie. Zainudin yakin Golkar tidak akan terbelah jika kedua kubu sepakat memendam kelompok. "Ada tiga hal yang harus disepakati kalau mau islah. Kami tidak mau membudayakan dendam," kata Zainuddin di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Jumat malam, 12 Desember 2014.
Zainudin mengatakan syarat pertama yaitu kesetaraan atas kedudukan anggota tiap kubu. Syarat kedua adalah visi-misi dan agenda jangka panjang partai. "Tentu harus membuat partai menjadi lebih baik dan maju," katanya. Syarat ketiga, setiap kubu harus berjanji menghapuskan status kalah dan menang setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menetapkan keabsahan salah satu dari mereka. (Baca: Agung Libatkan Banyak Kader Muda di DPP Golkar.)
Menurut Zainuddin, kedudukan kubu Aburizal dan Agung Laksono setara di mata publik selama Kemenkumham belum mengeluarkan keputusan. Kubu Aburizal Bakrie telah menyetorkan laporan musyawarah nasional (munas) dan susunan pengurus partai pada Senin, 8 Desember 2014. Namun dokumen tersebut belum lengkap. Sedangkan kubu Agung akan menyerahkan susunan lengkap pengurus pada Senin, 15 Desember 2014. (Baca: Kantor Golkar Milik Bersama, Kubu Ical Akui Agung?)
Wacana perdamaian kedua kubu sempat beberapa kali muncul. Sebelumnya, politikus senior Golkar, Akbar Tandjung, turun tangan mendamaikan Aburizal dengan Agung. Akbar sempat bertemu Agung dan Aburizal demi menemukan solusi konflik partai, tapi tidak berhasil.
PUTRI ADITYOWATI
Berita Terpopuler
Siapa 10 Kepala Daerah Pemilik Rekening Gendut?
Menteri Susi: You Langgar Aturan, Saya Tabrak
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?