Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Peringati Pembunuhan Massal Jepang di Nanjing

image-gnews
Prajurit Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) hadiri hari Nasional China Memorial Day, di Nanjing, Jiangsu, Cina, 13 Desember 2014. Semua lapisan masyarakat, termasuk para pemimpin negara dari Partai Komunis Cina, hadir untuk menghormati para korban Pembantaian Nanjing, yang terjadi setelah Jepang merebut kota pada 1937. ChinaFotoPress/Getty Images
Prajurit Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) hadiri hari Nasional China Memorial Day, di Nanjing, Jiangsu, Cina, 13 Desember 2014. Semua lapisan masyarakat, termasuk para pemimpin negara dari Partai Komunis Cina, hadir untuk menghormati para korban Pembantaian Nanjing, yang terjadi setelah Jepang merebut kota pada 1937. ChinaFotoPress/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Nanjing -Cina untuk pertama kali secara resmi memperingati pembantaian massal yang dilakukan tentara Jepang saat pecah Perang Dunia II. Sekitar 300 ribu orang dibunuh di Nanjing, kota di wilayah Timur Cina pada 13 Desember 1937.  

Sekitar 10 ribu orang menghadiri peringatan ke-77 pembunuhan massal di Nanjing. Beberapa korban yang bertahan hidup dari aksi pembantaian pasukan Jepang itu juga hadir di acara itu. Usia mereka sudah uzur sekitar 90 tahun.

Tak hanya pembantaian saja yang terjadi di Nanjing pada masa itu, pasukan Jepang juga dituding melakukan pemerkosaan secara massal kepada para perempuan di Nanjing. Mereka menjadi budak seksual pasukan Jepang. Selain Cina, pasukan Jepang saat itu juga menjadikan perempuan-perempuan  Korea, Indonesia, dan Timor Leste jadi budak seks mereka. Namun Jepang tidak mengakui sebagai pelaku  pembantaian dan pemerkosaan massal di Nanjing.

Seperti dilansir Xinhua, Presiden Cina, Xi Jinping yang hadir dalam acara peringatan Pembantaian massal di Nanjing hari ini, 13 Desember 2014, menegaskan tak seorang pun dapat membantah peristiwa ini.

"Siapa saja yang berusaha meniadakan pembunuhan massal ini tidak akan diperbolehkan oleh sejarah, oleh jiwa 300 ribu korban, 1,3 miliar penduduk Cina dan semua orang yang cinta damai dan keadilan di dunia," Xi menegaskan dalam pidatonya.

Setelah itu, 3 ribu burung merpati sebagai simbol perdamaian dilepaskan ke udara sebagai peringatan kepada para korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peringatan Pembantaian Massal di Nanjing diadakan saat hubungan Cina dan Jepang mulai cair setelah bertahun-tahun lamanya membeku. Pada akhir bulan November lalu, Xi dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu di Beijing untuk kembali mencairkan kembali ketegangan hubungan kedua negara.

"Rakyat Cina dan Jepang harus berteman baik dari generasi ke generasi," kata Xi di hadapan ribuan warga Cina yang hadir memperingati Pembantaian Massal Nanjing.

Untuk mengenang peristiwa ini, Cina telah membangun Monumen Peringatan Pembantaian Nanjing. Cina mengajukan monumen ini sebagai satu monumen peringatan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pendidikan dan Budaya (UNESCO). Keputusan UNESCO atas pengajuan Cina akan diumumkan pada pertengahan 2015.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | CNN | MARIA RITA

Baca juga:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Diajak Ikut Iringan Jokowi, Apa Kata Sultan Yogya?
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng
Jokowi: Investor Besar Korea Antre ke Indonesia  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

11 hari lalu

Presiden Xi Jinping mengunjungi sebuah masjid di kota Urumqi, Xinjiang, pada tahun 2014. [Xinhua / Reuters]
Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

Pejabat Partai Komunis Cina mengatakan Islam di wilayah Xinjiang perlu melalui proses "Sinifikasi".


Cina Batalkan Konferensi Pers Perdana Menteri, Pertama Sejak 1993

14 hari lalu

Perdana Menteri Cina Li Qiang. REUTERS
Cina Batalkan Konferensi Pers Perdana Menteri, Pertama Sejak 1993

Li Qiang akan menjadi perdana menteri pertama Cina dalam tiga dekade yang tidak mengadakan konferensi pers setelah pertemuan parlemen tahunan.


Kremlin: Putin dan Xi Jinping Tolak Campur Tangan AS dalam Urusan Negara Lain

39 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Kremlin: Putin dan Xi Jinping Tolak Campur Tangan AS dalam Urusan Negara Lain

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping berbicara melalui telepon.


Toko di Cina Terbakar dan Tewaskan 39 Orang, Xi Jinping Terbitkan Instruksi

53 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping saat pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Toko di Cina Terbakar dan Tewaskan 39 Orang, Xi Jinping Terbitkan Instruksi

Kasus kebakaran marak di Cina hingga Presiden Xi Jinping akhirnya menerbitkan instruksi khusus.


Orang Kaya Cina Tak Mampu Menikah karena Perekonomian Melambat

16 Januari 2024

Orang-orang menghadiri pesta topeng di Shanghai, Cina 13 Januari 2024. REUTERS/Nicoco Chan
Orang Kaya Cina Tak Mampu Menikah karena Perekonomian Melambat

Berbagai insentif diberikan pemerintah Cina seperti pengurangan pajak, subsidi perumahan dan bahkan subsidi untuk mahar untuk pernikahan.


Presiden Taiwan Lai Ching-te, Musuh Utama Cina yang Ingin Ajak Xi Jinping Makan Malam

14 Januari 2024

Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan dan kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden dan parlemen di Tainan, Taiwan 13 Januari 2024. REUTERS/Ann Wang
Presiden Taiwan Lai Ching-te, Musuh Utama Cina yang Ingin Ajak Xi Jinping Makan Malam

Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te, akan menghadapi tugas terberatnya terutama kemarahan Cina yang mengecamnya sebagai seorang separatis.


Xi Jinping Curhat Lewat Surat ke Teman Lamanya di Amerika, Apa Isinya?

10 Januari 2024

Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Xi Jinping Curhat Lewat Surat ke Teman Lamanya di Amerika, Apa Isinya?

Xi Jinping mengirimkan surat kepada teman lamanya, warga negara Amerika yang pertama ditemui 40 tahun lalu.


10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

10 Januari 2024

Presiden Cina Xi Jinping melambai setelah pidatonya saat perkenalan anggota Komite Tetap Politbiro yang baru di depan media setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, Ahad, 23 Oktober 2022. Kongres Partai Komunis Cina menetapkan Xi Jinping bakal menjadi Presiden Cina tiga periode. REUTERS/Tingshu Wang
10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

Times of India baru saja merilis orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2023. Xi Jinping ada di nomor pertama.


Cina Serukan Warga Taiwan untuk Promosikan Reunifikasi Damai

2 Januari 2024

Bendera Cina memiliki bintang berwarna kuning (kiri) dan bendera Taiwan memiliki bintang warga putih (kanan). Reuters
Cina Serukan Warga Taiwan untuk Promosikan Reunifikasi Damai

Kepala Kantor Urusan Taiwan Cina mengatakan reunifikasi damai adalah keinginan bersama masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan.


112 Tahun Republik Tiongkok Taiwan Berdiri, Xi Jinping: Pasti Akan Bersatu Kembali

1 Januari 2024

Bendera Taiwan terlihat di Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan di Taipei, Taiwan, 26 Desember 2022. REUTERS/Ann Wang
112 Tahun Republik Tiongkok Taiwan Berdiri, Xi Jinping: Pasti Akan Bersatu Kembali

Sampai saat ini, Taiwan masih tidak diakui Cina sebagai negara yang berdiri sendiri. Bahkan Xi Jinping menyebut pasti akan bersatu kembali.