TEMPO.CO, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin membantah disebut memiliki transaksi mencurigakan. Pada 2008, Alex diduga mendapat kiriman uang sebagai dana kampanye saat mencalonkan diri pada pemilihan gubernur di tahun 2008. Alex langsung menjelaskan ihwal transaksi keuangannya yang dianggap tak wajar itu. (Baca: Rekening Gendut, KPK Sorot Alex Noerdin dan Istri)
"Jangan berburuk sangka dulu ya," ujar Alex kepada Tempo, Jumat malam, 12 Desember 2014. Andaipun ada yang menyumbang untuk dana kampanye, dia mengklaim semuanya sudah dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum. (Baca: Dijerat KPK, Bupati Zaini Dibela Golkar Versi Ical)
Ketua DPD Golkar Sumatera Selatan itu mengaku memang pernah membeli barang mewah seperti sepatu dan baju yang harganya mencapai Rp 37 juta. Dia mencontohkan pernah membeli empat potong bahan batik di Rekha S Creation. Selain itu, dia juga membeli sepatu mahal buatan Italia merk Gucci di Plaza Senayan, Jakarta. (Baca: Perusahaan Fiktif, Modus Kirim Dana Rekening Gendut)
Dia mengakui istrinya, Eliza Alex, pernah mendapat kiriman duit sebesar Rp 1,9 miliar dari Hendrik Lie. Alex mengklaim duit itu berasal dari jual beli tanah antara istrinya dengan Hendrik. Saat dikonfirmasi istrinya pernah membeli polis asuransi senilai Rp 1 miliar, dia tak mengelak. Menurut Alex, istrinya memiliki penghasilan bulanan dengan mengelola SPBU dan Salon. "Dia juga aktif di arisan serta jual beli barang," kata Alex. (Baca: Harta Fauzi Bowo Naik Rp 13 Miliar dalam 2 Tahun)
Desas-desus dugaan Alex tak bersih sudah lama menyeruak. Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin menyebut Alex sebagai salah seorang yang kecipratan duit korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Menurut Nazar, Alex mendapat fee 2,5 persen dari nilai uang muka proyek Rp 33 miliar yang didapat PT Duta Graha Indah, perusahaan milik Nazar. (Baca: Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?)
Tak hanya disebut menerima fee 2,5 persen, Alex juga dituding mengubah desain proyek dari rencana semula. Pengubahan itu diduga mengakibatkan pergeseran spesifikasi bangunan dan anggaran. Berdasarkan dokumen yang dimiliki Tempo, perencanaan Wisma Atlet pertama kali dibuat pada awal 2010. Saat itu, Alex menggunakan desain gambar dan rencana anggaran dari tenaga ahli Universitas Sriwijaya. Desain itu menjadi dasar pengajuan proposal ke Jakarta. (Baca: Kejaksaan Usut Rekening Gendut sampai ke Hong Kong)
Desain awal berupa gedung penginapan sebanyak lima tower, satu unit gedung serbaguna, mebel, dan penimbunan, dengan taksiran dana Rp 416 miliar. Namun Kementerian Pemuda dan Olahraga hanya menyetujui anggaran Rp 200 miliar, untuk tiga tower dan gedung serbaguna. (Baca juga: Bagaimana Alur Transaksi Rekening Gendut Gubernur Sultra?)
PARLIZA HENDRAWAN
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Ini 10 Cuitan yang Paling Banyak Di-Retweet