TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata, Asnawi Bahar, memprediksi sekitar 50 juta wisatawan domestik akan berlibur selama masa Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Dengan jumlah wisatawan sebanyak itu, diperkirakan transaksi keuangannya bakal mencapai Rp 150 triliun. “Biasanya setiap wisatawan rata-rata menghabiskan duit Rp 3 juta,” kata dia ketika dihubungi kemarin. (Baca: Promosi Pariwisata Banten Tahun 2015)
Asnawi menjelaskan, angka wisatawan dan uang yang dibelanjakan itu naik dua kali lipat dibandingkan masa libur di luar Natal dan Tahun Baru. "Peak season liburan Natal dan Tahun Baru itu berlangsung selama 15 hari," kata dia. (Baca:WisataLokal, Aplikasi Anyar untuk Pandu Turis )
Menurut Asnawi, tujuan favorit wisata masih dipegang oleh Bali, Yogyakarta, Mataram, Medan, Padang, dan di sekitaran DKI Jakarta seperti Bandung. Sementara wilayah pariwisata baru yang mulai menjadi tujuan favorit di antaranya Raja Ampat, Papua Barat. "Tapi persoalannya, jaraknya terlalu jauh," kata Asnawi. (Baca: Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya )
Kendati Natal dan Tahun Baru menjadi masa puncak keuntungan bagi industri pariwisata,
Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Carla Parengkuan, mengatakan tingkat hunian hotel tidak akan terkerek sampai 100 persen. “Paling banter 65-70 persen,” kata dia kepada Tempo. (Baca:KAI Siaga 12 Titik Rawan Banjir Saat Natal dan Tahun Baru)
Menurut Carla, selama ini rata-rata tingkat hunian hotel di masa libur akhir tahun memang belum pernah mencapai 100 persen. Tingkat hunian hotel, kata dia, sepenuhnya tergantung dari paket yang ditawarkan pengelola. Jika paket liburan yang ditawarkan bagus, tentu bisa menarik penghuni. “Yang paling tinggi, ya, tetap Bali dan Yogyakarta,” ujar dia. (Baca:Jelang Tahun Baru, Rumah Sakit Siaga Korban Miras )
KHAIRUL ANAM
Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Rekening Gendut Kepala Daerah | Perpu Pilkada
Berita terpopuler lainnya:
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng