TEMPO.CO, Banjarnegara - Tim penggali kubur untuk pemakaman massal korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, berharap segera ada tambahan relawan yang dapat menggali liang lahat baru.
"Karena masih banyak jenazah yang belum ditemukan," kata Sarno, 36 tahun, warga Dusun Tekik, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Senin, 15 Desember 2014. (Baca juga: Cara Relawan Jaga Stamina di Longsor Banjarnegara)
Sejak Senin pagi, bersama belasan warga sekitar dan sejumlah relawan dari pelbagai daerah, Sarno telah menyiapkan delapan lubang baru di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngaliyan, sekitar satu kilometer dari lokasi bencana longsor Dusun Jemblung.
Sarno mengatakan kedalaman tiap satu lubang sekitar 2 meter dengan panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Tiap satu lubang maksimal menampung empat jenazah. Ahad lalu, sudah ada 15 jenazah yang dimakamkan di dalam lima lubang.
"Pagi tadi ada dua jenazah lagi yang dimakamkan. Jadi, sampai siang ini sudah ada 17 jenazah yang dimakamkan secara massal," ujar Sarno. Dari 17 jenazah tersebut, 15 teridentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung. Adapun dua jenazah lain belum teridentifikasi.
Sebagai relawan, Sarno juga kehilangan tujuh saudaranya dalam bencana longsor di Dusun Jemblung. "Semuanya warga Dusun Jemblung. Dua saudara sudah ketemu, yang lima belum ada kabar," kata Sarno. (Baca juga: Longsor Banjarnegara Bisa Merembet ke Lokasi Lain)
Salah satu tim penggali kubur di TPU Desa Ngaliyan, Suwandi, 35 tahun, mengatakan seluruh jenazah yang dimakamkan secara massal diantar dari Puskesmas Karangkobar. "Jenazah-jenazah itu dikuburkan secara massal setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga," kata warga Desa Ngaliyan itu.
Suwandi menambahkan, saat ini masih ada dua lahan kosong di sebelah atas dan bawah lokasi pemakaman massal di TPU Desa Ngaliyan.
"Kalau delapan lubang baru ini sudah penuh, kami akan menggali di sebelah atas," ujar Suwandi sembari membagi-bagikan masker kepada warga dan relawan yang hendak memasuki area pemakaman massal.
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014