TEMPO.CO, Banjarnegara - Ketua Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jawa Tengah Maskuri mengimbau seluruh relawan untuk tidak langsung mendistribusikan bantuan makanan siap saji ke para pengungsi korban bencana tanah longsor. "Kumpulkan di sini dulu. Nanti kami ambil sampel untuk dicek satu per satu," kata Maskuri di tenda dapur umum di halaman kantor BKPH Karanganyar, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Senin, 15 Desember 2014.
Maskuri mengapresiasi besarnya animo masyarakat untuk membantu para korban bencana ini. Namun, khusus ihwal bantuan makanan siap saji, seperti nasi bungkus, Maskuri mengaku harus ekstra waspada. (Baca juga: Longsor Banjarnegara, Anjing Pelacak Dikerahkan)
"Kami mengantisipasi agar jangan sampai ada pengungsi keracunan makanan," ujar Maskuri. Untuk tu, Maskuri mengerahkan sejumlah anggotanya untuk mengecek tiap bantuan makanan. Sebab, lamanya waktu perjalanan menuju Karangkobar dikhawatirkan berdampak basinya makanan siap saji. (Baca juga: Jokowi ke Longsor Banjarnegara, DPR: Terima Kasih)
Menurut Maskuri, teknis pengujian makanan bagi korban bencana ini tidak ribet. Petugas cukup mencicipi sampelnya. Jika dianggap tidak layak, makanan tersebut tidak didrop ke pos pengungsian. (Baca juga: Jokowi ke Longsor Banjarnegara, Relawan Bersorak)
Dapur umum yang dikelola Forum Tagana, kata Maskuri, berasal dari Kementerian Sosial. Sedangkan dapur umum lain dikelola Palang Merah Indonesia.
Dapur umum Kementerian Sosial melayani 1.742 pengungsi yang tersebar di tujuh pos, 1.200 relawan, 260 polisi, dan 160 anggota TNI.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Terbang ke Oman Kini Bisa Langsung dari Jakarta
KontraS Ancam Laporkan Jokowi ke PBB