Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Daerah Subur Rawan Longsor?  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Presiden Joko Widodo berbicara dengan petani Banjarnegara dalam perjalanan menuju lokasi longsor, 14 Desember 2014. Presiden menuju Banjarnegara unutk meninjau lokasi longsor yang menewaskan 17 orang. SESKAB/Andi Widjajanto
Presiden Joko Widodo berbicara dengan petani Banjarnegara dalam perjalanan menuju lokasi longsor, 14 Desember 2014. Presiden menuju Banjarnegara unutk meninjau lokasi longsor yang menewaskan 17 orang. SESKAB/Andi Widjajanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan kawasan lereng yang subur merupakan titik rawan longsor. Surono menjelaskan, daerah rawan longsor terbentuk oleh endapan yang bersifat urai atau mudah diolah. (Baca: Cara Relawan Jaga Stamina di Longsor Banjarnegara)

"Mata air pada dasarnya tanda daerah tersebut rawan terjadi gerakan tanah karena pertemuan antara tanah dan batuan yang bersifat lolos air," kata Surono, yang akrab disapa Mbah Rono, Ahad, 14 Desember 2014. Artinya, air hujan mudah meresap ke dalam tanah. (Baca: Puan Andalkan 6 Jurus Tangani Longsor Banjarnegara)

Semakin mudah sebuah kawasan lereng menyerap air, tingkat kerawanan longsornya semakin tinggi. Air yang terserap, kata Surono, mempengaruhi tingkat kejenuhan tanah. Dengan demikian, banyaknya air yang terserap membuat tanah mudah jenuh. (Baca: Selain Jemblung, Dua Desa Ini Juga Dilanda Longsor)

Menurut Surono, sifat kedap air dari batu atau tanah yang terletak di bawah permukaan juga bisa menyebabkan tanah mudah longsor. Sebab, tipikal batu dan tanah itu mudah mengembang bila terkena air dan pecah kalau terkena panas. (Baca: Dua Wilayah di Jawa Ini Langganan Longsor)

Surono menyatakan tidak ada cara untuk mencegah tanah longsor. "Dihutankan atau tidak, hujan lebat atau tidak, jika secara geologis daerah tersebut aman akan tetap aman," katanya. Namun, sebaliknya, jika memang berpotensi longsor, tanah itu akan selalu rawan. Yang dapat dilakukan adalah memperlambat longsornya tanah tersebut, seperti dengan membuat terasering dan menanam pohon berakar kuat. (Baca: Lokasi Longsor Banjarnegara Bahaya bagi Pengunjung)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia meminta pemerintah daerah belajar dari bencana tanah longsor yang sudah sering terjadi, sehingga lebih memperhatikan persebaran penduduk. "Gunakan peta rawan bencana, sehingga permukiman jauh dari lokasi rawan longsor," ujarnya. (Baca juga: 577 Korban Longsor Banjarnegara Mengungsi)

SYAILENDRA

Topik terhangat:

Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah

Berita terpopuler lainnya:
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai 
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula 
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.