TEMPO.CO, Jakarta - Udin Hilmi, 42 tahun, mendorong sepeda motor matic-nya di Jalan Teuku Nyak Arif, jalan setelah flyover Kebayoran Lama. Dia mendorong sepeda motor sambil menggerutu karena ban belakangnya kempes. "Aduh, masih pagi ban sudah bocor saja," ujarnya kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014.
Setelah mendorong sepeda motor sekitar 5 menit, Udin menemukan tukang tambal ban. Ban sepeda motornya langsung diperiksa oleh si tukang. Kekesalan Udin bertambah setelah penambal ban menemukan tiga lubang di ban dalamnya dan tiga paku berukuran 2-4 sentimeter menancap di ban luar. "Ini pasti ulah penebar ranjau paku," katanya. (Baca: Tips Menghindari Ranjau Paku)
Abdul Karim, 52 tahun, penambal ban di Jalan Teuku Nyak Arif, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan banyak ranjau paku dari kawasan tersebut hingga Permata Hijau. Banyaknya ranjau paku dari satu bulan lalu itu membuat dia bisa menambal ban lima hingga sepuluh motor setiap hari. (Baca: Ciri Daerah Rawan Ranjau Paku)
Benar saja. Selang beberapa menit kemudian, ada dua sepeda motor dengan ban kempes yang masuk ke bengkel tambal ban milik Abdul. Iman, 32 tahun, dan Dhani, 27 tahun, mengatakan saat turun dari jalan layang Kebayoran Lama, mereka menggambil lajur pinggir untuk menghindari kemacetan.
Setelah brompit bebek mereka dicek oleh penambal ban, terlihat paku berukuran 2-4 sentimeter yang menancap di ban luar. "Tuh, lihat, pakunya sama," ujar Abdul.
Ihwal kejadian ini, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Selatan AKBP Sutimin menyatakan akan menurunkan tim untuk berpatroli di sekitar kawasan Kebayoran Lama. "Tim urai untuk merazia," ujarnya dalam pesan pendek kepada Tempo.
Selain itu, jajaran Polres Jakarta Selatan dan polsek terkait akan berkoordinasi untuk menyelidiki pihak penebar ranjau paku yang membahayakan pengguna jalan ini. "Kalau masyarakat tahu tempat banyak razia paku, tolong laporkan ke kami," ujar Sutimin. (Baca: Mengenal Karakteristik Ranjau Paku)
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita Lainnya:
Jokowi ke Longsor Banjarnegara, Relawan Bersorak
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Cara Ical Bujuk Laoly Tak Sahkan Kabinet Agung
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan