TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz mengatakan Presiden Joko Widodo berjanji akan datang pada rapat kerja BPK yang berlangsung pada 15-16 Desember 2014. "Ini pertama kalinya dalam sejarah," kata Harry dalam pembukaan rapat kerja di Gedung BPK, Senin, 15 Desember 2014. (Baca: BPK Kritik Rangkap Jabatan Direksi BUMN)
Kedatangan Presiden ini disambut baik Harry karena akan membangun hubungan antarlembaga tanpa mengurangi independensi. Harry mengatakan akan sangat baik bagi anggota dan auditor BPK untuk mendengar langsung tentang pengelolaan keuangan langsung dari Presiden. "Presiden sendiri yang antusias untuk bertemu dengan para auditor BPK," kata Harry.
Menurut Harry, BPK akan membahas beberapa hal dalam raker yang berlangsung selama dua hari itu. Di antaranya, evaluasi kegiatan tahun 2014, pengesahan rencana kerja 2015, dan komitmen pencapaian kinerja 2015. "Jadi konsep yang disiapkan akan lebih sempurna." (Baca: BPK Temukan Kerugian Negara Rp 25,74 Triliun)
Kehadiran Jokowi, kata Harry, juga penting untuk mendengarkan harapan Presiden yang merupakan salah satu stakeholder terpenting dalam penegakan pengelolaan keuangan negara. "Ini juga menunjukkan komitmen Presiden untuk menjalankan pengelolaan keuangan yang bersih, transparan, dan akuntabel," kata Harry.
Harry mengatakan semula Jokowi dijadwalkan hadir pada pagi ini untuk membuka raker. Namun kehadiran Jokowi diundur pada esok hari pukul 19.00 untuk menutup raker.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014