TEMPO.CO, Sydney - Insiden penyanderaan yang dilakukan seorang pria bersenjata di Lindt Chocolat Cafe di Martin Place, Sydney, Australia, pagi ini, 15 Desember 2014, menarik perhatian masyarakat. Namun ada beberapa orang yang justru berfoto selfie di dekat lokasi penyanderaan. (Baca: Kesaksian WNI Soal Detik-Detik Teror di Australia)
Wisatawan dan penjaga toko berfoto tidak jauh dari Lindt Chocolat Cafe. Dua perempuan, yang sama-sama mengenakan kacamata hitam, berpose sambil tersenyum saat melakukan selfie. (Baca: 8 Alasan Teror Sydney Dikaitkan dengan ISIS)
Ada juga tiga pria yang memanfaatkan insiden tersebut untuk ber-selfie. Padahal, beberapa meter di belakang mereka, petugas kepolisian bersenjata tengah berjaga di sekitar lokasi penyanderaan. (Baca: Teror Sydney, PM Abbott Yakinkan Warga Australia)
Aksi tersebut pun menuai kecaman dari sejumlah pengguna media sosial seperti Twitter. Mereka dianggap tidak memiliki empati. Chris, pemilik akun @bluemorbo, menulis, "Siapa pun yang berfoto selfie di pengepungan ini perlu memeriksa kepalanya."
Kecaman juga datang dari Ian Miles Cheong, pemilik akun @stillgray. "Orang-orang melakukan selfie di sekitar lokasi pengepungan. Ini mengerikan," cuitnya.
Puluhan orang disandera oleh lelaki bersenjata di kafe yang tak jauh dari gedung Opera House, Sydney, Australia. Para sandera dipaksa mengibarkan bendera hitam dengan huruf-huruf Arab berwarna putih di bagian tengahnya.
Lima korban yang terdiri atas dua perempuan pegawai kafe dan tiga pria dilaporkan berhasil melarikan diri melalui pintu samping kafe. Kini, kepolisian setempat bekerja sama dengan kelima korban untuk mendapatkan informasi.
SINGGIH SOARES | INDEPENDENT
Berita Terpopuler
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'