TEMPO.CO, Tuban - Lebih dari 40 titik penambangan batu kapur di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, licin dan rawan ambrol. Penambangan dilakukan di pegunungan kapur bagian utara di tujuh kecamatan, yakni Grabagan, Merakurak, Palang, Rengel, Montong, Semanding, dan Plumpang. Di daerah itu, terdapat lebih dari 35 penambangan batu kapur selama 24 jam. (Baca:40 Juta Nyawa Terancam Jadi Korban Longsor)
Aktivitas serupa terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Terutama di Desa Sumurgung, yang berbatasan dengan Kecamatan Babat, Lamongan. Ketinggian pegunungan kapur yang ditambang, mulai dari lima meter hingga 100 meter.
Kawasan kapur di dua kabupaten itu tetap ramai dieksploitasi masyarakat, baik siang dan malam. Sebagian besar penambangan masih bersifat tradisional, yakni dengan mengambil batu kapur secara manual. Sedangkan lainnya sudah menggunakan alat berat. (Baca:Korban Longsor Banjarnegara Jadi 50 Orang )
Seperti di Dusun Watu Rongko, Desa Rengel, Kecamatan Rengel, merupakan lokasi penambangan yang curam. Bahkan, di lokasi yang pernah menjadi tempat eksekusi orang terduga anggota PKI pada 1965 ini, kegiatan penambangan juga berlangsung malam hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono mengatakan daerah rawan longsor dan banjir bandang disebabkan oleh hutan gundul dan penambangan batu kapur. “Lokasinya cukup banyak,” katanya kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014. (Baca:Mojokerto Siaga Longsor dan Banjir Bandang )
Ia menuturkan, masyarakat menambang batu kapur untuk kebutuhan bahan bangunan. Di antaranya batu kumbung tabf menjadi bahan baku fondasi bangunan, dan campuran semen. Sebagian penambangan ini, kata dia, ada yang berizin dan ilegal, yang mudah ditemukan di Kecamatan Grabagan dan Merakurak.
Joko mengatakan penambangan batu kapur juga mengakibatkan korban jiwa. Bahkan tiap tahun sekali terjadi kasus kematian akibat penambang, tewas akibat tertimbun gundukan batu kapur yang ambruk. Satu contoh korban atas nama Junaidi, 28 tahun, penambang batu kapur asal Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, yang tertimbun reruntuhan batu kapur pada Maret 2014 silam. (Baca:Duit Antisipasi Banjir Tahun Depan Rp 6,2 Triliun)
SUJATMIKO
Berita Lainnya:
Teror di Australia, Korban Sempat SMS Ibunya
Mahfud Md.: Penyuap Akil Orang Bodoh
Polisi Australia Janji Bebaskan Sandera Malam Ini
Survei Cyrus: Saatnya Mega dan Ical Lengser