TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengaku ingin terus menjalin hubungan baik dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Anies berharap kebijakannya menunda Kurikulum 2013 tidak menjadi persoalan yang menyinggung Nuh. (Anies Atur Buku Pelajaran di Juknis Kurikulum)
"Don't take it personally," kata Anies dalam sebuah wawancana khusus dengan Tempo di kantornya, Rabu pekan lalu. Dalam perbincangan tersebut, Anies menjelaskan kebijakannya menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik di masyarakat. (Anies: Kurikulum Madrasah Mengikuti Kemenag)
Nuh, misalnya, menanggapi penundaan kurikulum produk pemerintahannya itu sebagai suatu kemunduran. Anies enggan menanggapi balik. "Take it easy. Jangan tanggapi secara personal," ujarnya. (Anies: Mau Kurikulum Apa pun Bisa, Asalkan...)
Anies mengaku hubungan pertemanan dengan Nuh sudah terjalin sejak mantan Rektor Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya itu belum menjabat menteri. "Kita ini teman."
Sebelumnya, Nuh sempat mempertanyakan kenapa Anies tidak mengajaknya berdiskusi sebelum mengambil kebijakan itu. Namun Anies mengatakan hal itu tidak diperlukan mengingat ini bukan urusan pribadi. (Menteri Anies: Stop Kurikulum Tak Perlu Izin DPR)
Setelah kebijakan diambil dan Nuh menanggapi dengan negatif pun Anies tetap tidak ingin bertemu langsung dengan Nuh dan mendiskusikan hal ini. "Nothing personal. Hanya urusan policy (kebijakan)," katanya.
PAMELA SARNIA
Berita terkait:
Anies Atur Buku Pelajaran di Juknis Kurikulum
Menteri Anies: Mendidik Beda dengan Kekerasan
Anies: Kurikulum Madrasah Mengikuti Kemenag
Anies: Mau Kurikulum Apa pun Bisa, Asalkan...