TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Margo Wiyono mengakui Kementerian Sosial tidak bisa menangani para korban bencana alam secara menyeluruh. "Kemensos itu hanya bisa tangani sebanyak 130 ribu korban bencana per tahunnya," kata Margo saat dihubungi, Selasa, 16 Desember 2014.
Menurut Margo, salah satu alasan pihaknya tidak bisa menangani banyak korban bencana alam adalah kurangnya anggaran. Setiap tahunnya, ujar Margo, Direktorat Perlindungan Sosial hanya mendapat anggaran sekitar Rp 200 miliar lebih untuk menangani korban bencana di seluruh Indonesia. "Kalau bicara cukup atau tidak, analoginya ya anggaran itu kurang." (Baca: Orang Kudus Tutupi Retakan Tanah, Apa Efeknya Bagi Siaga Bencana?)
Dengan jumlah anggaran itu, Margo mengaku tak sanggup menangani korban bencana yang jumlahnya mencapai 650 ribu korban. Lembaganya cuma bisa mengakomodasi sebagian korban bencana. "Hanya bisa akomodir 20 persen korban bencana saja," ujarnya. Sisanya, tutur Margo, diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana alam.
Menurut catatannya, dari 497 total kabupaten dan kota di Indonesia, 388 di antaranya berisiko tinggi terjadi bencana alam. Sedangkan 190 kabupaten dan kota berpotensi terjadi bencana alam sedang. "Dari data itu, masih saja ada daerah yang belum menyiapkan anggaran untuk korban bencana dari APBD-nya." (Baca: Longsor Banjarnegara, Hutan Berubah Jadi Ladang)
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyaknya bencana yang terjadi di dalam negeri merupakan akibat kurangnya alokasi dana untuk pencegahan dan penanggulangan bencana. Menurut dia, selama ini, pemerintah tak melihat penanggulangan bencana sebagai prioritas program kerja selama satu tahun.
Dia menuturkan, tahun ini, alokasi anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana hanya sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan dana on call yang disiapkan sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut hanya 0,02-0,03 persen dari total keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. "Bagaimana mau cepat jika aliran dana sangat terbatas. Kami tak bisa berbuat banyak hal dalam satu waktu," katanya. Padahal, menurut dia, kebutuhan penanganan bencana di seluruh Indonesia mencapai Rp 15 triliun per tahun.
MITRA TARIGAN
Berita Lain:
MU Taklukkan Liverpool 3-0
Mourinho Tembus Batas 400 Poin di Liga Inggris
Maria Londa Incar Emas di POM ASEAN Palembang