Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanah Longsor Bencana Paling Mengancam Tasikmalaya

image-gnews
ANTARA/Agus Bebeng
ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 338 bencana alam terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Januari hingga November 2014. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 persennya merupakan tanah longsor.

"Tasikmalaya nomor satu longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, di kantornya, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca juga: Kenapa Daerah Subur Rawan Longsor?)

Bencana longsor rawan terjadi di Tasikmalaya karena daerah ini mayoritas berbukit. Untuk mencegah korban jiwa saat terjadi longsor, kata Kundang, pemerintah mengimbau ke camat dan kepala desa agar waspada. (Baca: Cara Relawan Jaga Stamina di Longsor Banjarnegara)

"Bagi warga yang rumahnya di bukit-bukit atau daerah rawan longsor agar waspada. Terutama jika turun hujan 3 jam terus-menerus, warga di daerah rawan longsor diharapkan menghindar dari lingkungan tersebut," kata Kundang. (Baca: Puan Andalkan 6 Jurus Tangani Longsor Banjarnegara)

Selain itu, warga setempat diharapkan peduli kepada lingkungan. Misalnya, jika di lingkungan mereka ada pohon yang miring secara tiba-tiba, segera dilihat ada apa. Kemudian jika ada retakan-retakan di tanah segera ditutup. (Baca: Selain Jemblung, Dua Desa Ini Juga Dilanda Longsor)

Contoh pengalaman yang sangat bagus dalam mengantisipasi munculnya korban jiwa, menurut Kundang, saat longsor di Kecamatan Parungponteng empat bulan lalu. Saat longsor terjadi, masyarakat sudah tidak ada di lingkungannya karena sudah dievakuasi. "Hari Senin-nya camat memerintah warga pindah. Kemudian hari Kamis longsor terjadi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, total kerugian materiil akibat bencana alam di Tasikmalaya lebih dari Rp 24,5 miliar. Jumlah ini lebih besar daripada ketika 2013. "Kalau kejadian lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tapi perhitungan ini masih sampai bulan November," katanya.

Kundang menjelaskan, jumlah kerugian lebih besar karena dulu cara menghitung kerugian hanya dikira-kira saja. Sekarang, kata dia, camat, aparat desa diberikan pengetahuan cara menilai tingkat kerusakan dan kerugian. "Dulu secara hipotesa untuk sementara saja atau kisaran," ujarnya.

CANDRA NUGRAHA

Berita lain:
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI
Menteri Laoly Tolak Sahkan Kepengurusan Golkar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.