TEMPO.CO, Banjarnegara - Relawan longsor Banjarnegara, Ahmad Nurdin Jufri, 35 tahun, meninggal setelah terjatuh dan kepalanya membentur ekskavator. Cuaca buruk sering kali menghambat evakuasi.
"Ia meninggal saat hendak menyelamatkan ekskavator yang tidak bisa naik," kata koordinator lapangan evakuasi korban, Letkol Infanteri Edy Rohmatulloh, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca juga: Korban Longsor Tunggui Suara Sirine Ambulans)
Hujan turun sangat deras pada Selasa sore. Saat hujan seluruh relawan ditarik karena ancaman longsor susulan. Saat itu, Ahmad sedang berusaha menyelamatkan ekskavator Bina Marga Semarang. Ekskavator itu mogok dan tak bisa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. (Baca juga: Keahlian Paling Dibutuhkan di Longsor Banjarnegara)
Dua ekskavator di belakangnya berusaha membantu dengan cara mendorong. Salah satunya terguling sehingga Ahmad terjatuh dan kepalanya membentur kaca ekskavator. "Korban mengalami gegar otak dan meninggal," kata Edy. (Baca juga: Longsor Banjarnegara, Anjing Pelacak Dikerahkan)
Ahmad merupakan relawan dari Desa Sikepan Trumpung Magelang. Saat ini jenazahnya sudah dibawa ke rumahnya. Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Wika Hardianto mengatakan cuaca yang sering hujan menyulitkan pencarian korban. "Relawan harus lebih berhati-hati lagi," katanya.
Hingga pukul 10.00 WIB, tercatat sudah lima korban baru yang ditemukan. Cuaca mendung disertai gerimis kecil.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
KPK Geledah Kemenhut, Pegawai Malah Tidur
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Jokowi: Sistem Komunikasi di Perbatasan Jadul