TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan akan menggenjot target swasembada garam agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Apalagi saat ini melemahnya rupiah membuat harga barang impor melonjak. "Kita harus optimistis satu tahun ke depan sudah swasembada garam, supaya tidak impor terus," ujar Susi dalam seminar Jaya Giri Jaya Bahari di Bentara Budaya, Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014.
Selain itu, ia juga berharap Indonesia mampu memaksimalkan kapasitas produksi garam dan menjualnya ke luar negeri. "Sehingga dapat mengurangi defisit negara," katanya. (Baca: Menteri Susi Buat Roadmap Swasembada Garam)
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu penyebab pelemahan rupiah adalah menguatnya perekonomian Amerika Serikat. Ekspektasi perbaikan ekonomi Amerika yang lebih cepat dari perkiraan, kata dia, membuat investor menarik dananya di negara berkembang dan menanamkannya di Amerika.
Faktor lain yang menyebabkan rupiah melemah adalah merosotnya mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar. Bambang mengatakan kondisi ini menyebabkan Rusia menaikkan suku bunga acuan hingga 650 basis point dari 10,5 ke 17 persen. "Implikasinya, investor pasti akan berpikir untuk memindahkan portofolio ke Rusia," ucapnya.
DEVY ERNIS
Berita terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar