TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menegaskan mendukung pemutaran film dokumenter yang mengungkap kasus pelanggaran hak asasi manusia, Senyap. Menurut Komnas, pemutaran Senyap di seluruh Indonesia merupakan bagian dari kerja Komnas tentang pendidikan HAM. (Baca: NU Kediri Fasilitasi Pemutaran Film Senyap)
"Mengingat kegiatan ini bersifat nasional dan berlangsung di seluruh Indonesia, kami mengharapkan pihak terkait mendukung penyelenggaraan pemutaran film tersebut sebagai bagian dari upaya pemajuan HAM," bunyi kutipan surat bernomor 044/Ang-SK/XI/2014 yang ditandatangani komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Muhammad Nukhoiron, Jumat pekan lalu. (Baca: Film Senyap Bak 'Pucuk Dicinta, Ulam Tiba')
Sebelumnya, beberapa pihak melakukan pelarangan atas pemutaran film tersebut. Salah satunya adalah Komando Distrik Militer 0833/Bhaladika Jaya di Universitas Brawijaya, Kota Malang. Selain itu, massa yang mengaku dari organisasi masyarakat Pribumi membubarkan acara Indonesia Menonton yang memutar Senyap di Warung Kelir, Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang. (Baca: Unibraw Batalkan Nobar Beberapa Film Tentang HAM)
Film Senyap atau The Look of Silence adalah film dokumenter kedua karya sutradara Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer, dengan tema utama pembantaian massal tahun 1965. Film tersebut menceritakan sejarah kelam pelanggaran HAM di Indonesia. Sebelumnya, Joshua membuat film dengan tema yang sama berjudul Jagal. (Baca: Aktor Utama Film Senyap, Nomaden dan Takut Diracun)
CHETA NILAWATY