Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Demonstran Anti-Natal, Polisi Siaga

image-gnews
Aksesoris natal yang dipajang di acara Pasar Natal di Gendarmenmarkt, Berlin (25/11). REUTERS/Fabrizio Bensch
Aksesoris natal yang dipajang di acara Pasar Natal di Gendarmenmarkt, Berlin (25/11). REUTERS/Fabrizio Bensch
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Dalam beberapa hari ke depan sampai Hari Natal, Kepolisian Resor Mojokerto Kota akan menjaga sejumlah supermarket, toko, dan pusat perbelanjaan lain dari ancaman larangan pemakaian akesori khas Natal.

“Kami akan monitor dan melakukan pengamanan ke pusat perbelanjaan agar tidak terjadi gesekan karena masyarakat ada yang pro dan kontra soal ini,” kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca juga: Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto)

Pada Rabu lalu, sekelompok anggota Jamaah Ansharus Syariah (JAS) di Mojokerto sempat menyebarkan selebaran dan membawa spanduk berisi larangan mengucapkan selamat Natal bagi muslim. Mereka juga melarang karyawan toko, supermarket, dan minimarket yang muslim mengenakan aksesori khas Natal. Namun aksi mereka dicegah polisi.

Menurut Wiji, para anggota JAS tersebut juga berencana berkeliling ke toko-toko dan supermarket pada 22 Desember 2014 untuk mengecek apakah ada karyawan muslim yang mengenakan aksesori Natal. “Jika ditemukan ada, mereka janji akan aksi lagi 23 Desember 2014,” katanya.

Untuk mencegah terjadinya konflik, Wiji meminta para anggota JAS tidak melakukan aksi tersebut, meski secara persuasif atau tanpa kekerasan. “Kami sampaikan, biar kami (polisi) saja yang menyampaikan aspirasi itu. Tapi mereka minta jaminan itu bisa sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wiji, orang tidak bisa memaksakan larangan tertentu kepada orang lain, termasuk dalam hal penggunaan aksesori Natal. “Mereka anggap itu haram, padahal kita enggak tahu apakah yang memakai itu atas paksaan atau kehendak sendiri,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, menurut pantauan Tempo di sejumlah supermarket dan minimarket, seperti Alfamart dan Indomaret, di Mojokerto, belum tampak aksesori Natal. Topi Sinterklas yang biasanya digunakan karyawan minimarket Alfamart ataupun Indomaret setiap kali menjelang Natal belum terlihat.

JAS merupakan organisasi sempalan Jamaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba’asyir. Dasar JAS melarang muslim mengucapkan selamat Natal dan menggunakan aksesori Natal adalah fatwa Majelis Ulama Indonesia tertanggal 7 Maret 1981 yang berisi larangan menggunakan aksesori Natal, mengucapkan selamat Natal, dan membantu orang Nasrani dalam perayaan dan pengamanan Natal serta imbauan agar pengusaha tidak memaksa karyawan muslim mengenakan aksesori Natal.

ISHOMUDDIN

Berita lain:
Rupiah Loyo, Jokowi Panggil Menteri ke Istana 
Dilantik, Djarot: Eh, Istriku Mana? 
Ormas Larang ISI Yogya Putar Film Senyap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.


Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang


Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.


Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.