TEMPO.CO, Bojonegoro - Tanggul anak Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, jebol pada Rabu malam, 17 Desember 2014. Akibatnya, 225 rumah di lima desa terendam banjir dan lumpur.
Tanggul Kali Mekuris jebol sepanjang lima meter. Banjir setinggi setengah meter yang disertai lumpur akhirnya merendam pekarangan dan rumah penduduk. (Baca berita lainnya: Bantaran Sungai Bengawan Solo Rawan Longsor)
Menurut Kepala Desa Samberan, Arif Rohman, banjir datang pada Kamis pagi, 18 Desember 2014, sekitar pukul 06.00, dan mulai masuk ke permukiman warga pukul 07.00. Kali Mekuris sendiri berhulu di pegunungan di Kecamatan Temayang sisi selatan. "Airnya deras, disertai lumpur," ujar Arif, Kamis, 18 Desember 2014.
Kantor Desa Samberan menjadi tempat pengungsian warga. Di Samberan, kata dia, hanya 25 rumah yang tergenang air. Adapun di Desa Tejo jumlah rumah yang kebanjiran 180. Sisanya tersebar di Simbatan, Piyak, dan Palembon. (Baca juga: Bojonegoro dan Lamongan Bersiap Menyambut Banjir)
Banjir juga menggenangi sawah seluas 15 hektare di Tejo, Samberan, dan Palembon. Sebagian area sawah itu baru saja disemai benih padi. Walaupun air berangsur-angsur surut, masyarakat tetap waswas bila mendung tebal datang.
Camat Kanor Subiyanto mengatakan jebolnya tanggul Kali Merkuris sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro. Sebagian tanggul, yang selesai dibangun pada 2010, itu memang pecah-pecah dan ambles. Amblesnya tanggul diketahui sejak sebelum musim hujan tiba, namun tak kunjung diperbaiki. (Baca beritanya: Tanggul Bengawan Solo Retak dan Ambles)
Untuk sementara, warga bergotong-royong menambal tanggul menggunakan karung berisi pasir. Sebanyak 400-500 karung pasir juga didatangkan kantor BPBD Bojonegoro untuk mencegah bagian tanggul yang jebol kian luas.
SUJATMIKO
Baca Berita Terpopuler:
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI'