TEMPO.CO, Sidoarjo - Aparat Customs Narcotics Team Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Juanda serta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur menggagalkan upaya penyelundupan narkotik jenis methylenedioxy-methamphetamine (MDMA) seberat 6,150 kilogram di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda.
Narkoba itu dibawa oleh Tokman Ali, 54 tahun, warga negara Belanda. "Diperkirakan harga narkotik itu Rp 2 miliar, sedangkan harga pasarnya diperkirakan mencapai Rp 17 miliar," kata Kepala Pelaksana Tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur Agus Yulianto, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca berita lain: Bea Cukai Bandara Juanda Kembali Bekuk Kurir Narkoba)
Menurut Agus, penangkapan Tokman dilakukan pada Jumat pekan lalu, 12 Desember 2014, sekitar pukul 09.30 WIB. Penangkapan bermula kala pesawat Singapore Airlines bernomor penerbangan SQ-930 dari Singapura mendarat di Terminal 2 Bandara Juanda.
Dalam pemeriksaan sinar-X dan bagasi penumpang, petugas mencurigai sebuah koper berwarna hitam. Terhadap pemilik koper hitam itu petugas melakukan pemeriksaan mendalam. Hasilnya, ditemukan sebuah kotak kemasan yang dikatakan berisi clumping cat litter atau pasir buatan untuk tempat pembuangan kotoran kucing.
Saat diperiksa, ternyata kotak itu berisi bubuk berwarna cokelat. "Setelah dilakukan uji laboratorium di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, serbuk cokelat itu positif MDMA," katanya. (Lihat pula: 2014, Juanda Gagalkan 11 Kasus Penyelundupan Sabu)
Tersangka kemudian diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur untuk diselidiki lebih lanjut. Akibat perbuatannya, dalam hal barang bukti beratnya melebihi 5 gram, pelaku terancam pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun dan denda maksimum Rp 10 miliar ditambah sepertiga dari nominal denda karena melanggar Pasal 113 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler Lainnya:
3 Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Ditanya Rekening Gendut, Aher: Saya Enggak Punya!
Dilantik, Djarot: Eh, Istriku Mana?