TEMPO.CO, Jakarta - Samsung memperkenalkan telepon pintar terbarunya, Galaxy Grand Prime, di Indonesia. Ponsel yang merupakan kelanjutan dari Galaxy Grand tersebut ditargetkan bagi konsumen kelas menengah, khususnya anak muda.
"Fokus produk ini adalah pebisnis pemula yang bekerja secara mobile," ujar Marketing Director IM Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014.
Vebbyna menuturkan saat ini pebisnis pemula sangat membutuhkan gadget sebagai sarana mempromosikan produk. Dia mencontohkan, pelaku industri kreatif berusaha membangun citra personal melalui media sosial.
Sesuai dengan target konsumennya, Galaxy Grand Prime hadir dengan penampilan minimalis khas anak muda. Ukuran layarnya pun terbilang jembar, yakni 5 inci. Layar tersebut memiliki resolusi 960 x 540 piksel.
Berdasarkan pengamatan Tempo, produk tersebut terbilang ringan untuk ukuran ponsel dengan layar lebar, yaitu 156 gram. Sedangkan dimensinya 144,8 x 72,1 x 8,6 milimeter.
Terkait dengan ukuran layar, Vebby mengatakan, sejauh ini, Samsung masih mengusung produk dengan layar yang cukup besar. "Karena kebutuhan konsumen saat ini adalah produk dengan layar lebar," ujarnya.
Prosesor Galaxy Grand Prime menggunakan MSM8216 quad-core 1,2 gigahertz. Ukuran RAM-nya sebesar 1 gigabita. Adapun memori internalnya mampu menampung file seukuran 8 gigabita, dan dapat ditingkatkan hingga 64 gigabita melalui microSD.
Sistem operasi yang dibenamkan adalah Android 4.4 alias KitKat. Terdapat tiga sensor pada produk tersebut, yakni accelometer, proximity, dan geomagnetic.
Kamera utamanya memiliki resolusi 8 megapiksel dengan flash LED, sementara kamera depannya 5 megapiksel. Koneksinya didukung oleh Bluetooth dan Wi0Fi. Adapun baterainya memiliki kekuatan 2.600 mAh.
Satu unit Galaxy Grand Prime dibanderol Rp 2,699 juta. Produk tersebut sudah resmi dipasarkan di Tanah Air sejak awal November 2014.
SATWIKA MOVEMENTI
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
