TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Presiden Joko Widodo untuk menangkap kapal ikan ilegal asal Cina dan Taiwan yang terdeteksi oleh Satelit Automatic Identification System (AIS) di perairan Indonesia pada hari ini, Kamis 18 Desember 2014. (Baca: Lagi, Menteri Susi Bidik 13 Kapal Asing Ilegal.)
Menteri Susi meminta Jokowi untuk segera mengintruksikan aparat terkait agar menindaklanjuti temuan keberadaan kapal asing tersebut. "Kami minta kepada Pak Jokowi untuk memerintahkan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut untuk menangkap kapal-kapal tersebut," kata Susi di kantornya, Kamis, 18 Desember 2014.
Menurut Susi, kapal tersebut diperkirakan berbobot diatas 300 Gross Tonnage (GT). Sebab, kata Susi, satelit AIS tidak bisa menangkap sinyal di bawah bobot tersebut. (Baca: Menteri Susi: Kapal Disita Kami Tenggelamkan Semua.)
Susi mengatakan ada empat kapal berbendera Taiwan yang terlacak yakni Goang Shing Lih NO 6, Shin Jyi Chyuu NO 36, Jin Yu Cheng, dan Yi Feng NO 682. Sedangkan, untuk kapal Cina yang terdeteksi satelite AIS yakni Zhen Yuan Yu 805, Zhen Yuan Yu 817, Zhen Yuan Yu 808, Zhen Yuan Yu 818, Ju Rong Yu 6, Zhen Yuan Yu 809, Zhen Yuan Yu 819, dan Fu Yuan Yu 383.
Dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Presiden Jokowi sempat mempertanyakan masih sedikitnya jumlah kapal yang ditenggelamkan. “Baru sekali ditenggelamkan. Jumlahnya hanya tiga kapal. Itu masih sedikit,” ujar Jokowi.
Mengutip laporan dari Susi, Jokowi mengatakan terdapat sekitar 5.000-7.000 kapal asing ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Jokowi juga mengatakan penenggelaman tiga kapal itu setelah tiga kali dirinya mengeluarkan perintah.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Baca berita lainnya:
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK