Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Tahira Qazi, kepala sekolah Army Public School yang menjadi korban dalam pembantaian Taliban di sekolah Peshawar di Pakistan. Twitter.com
Tahira Qazi, kepala sekolah Army Public School yang menjadi korban dalam pembantaian Taliban di sekolah Peshawar di Pakistan. Twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Peshawar - Aksi kepahlawanan Kepala Sekolah Army Public School yang menghalangi milisi saat menyerang sekolahnya menjadi perbincangan di berbagai media sosial, Kamis, 18 Desember 2014.

Tahira Qazi, kepala sekolah itu, tewas terbakar hidup-hidup di ruang kerjanya. Sejumlah saksi mengatakan para milisi bertanya kepada Qazi di mana para siswa bersembunyi. "Ibu Kepala Sekolah menjawab, 'Bicara saja kepada saya, saya ibu mereka!'" kata seorang saksi yang ditemui di Rumah Sakit Lady Reading, seperti dilansir dari International Bussiness Times. (Baca: Taliban Pakistan Serbu Sekolah Militer)

Sebuah laporan lain menyebutkan para milisi lalu sempat mengejar Qazi ke ruangannya. Sang kepala sekolah sempat mengunci diri di toilet, tapi milisi melemparkan granat lewat lubang ventilasi. Granat itu meledak dan membakarnya.

Kamis pagi, 18 Desember 2014, para siswa yang berhasil selamat dari penyerbuan menangis tersedu-sedu mengingat bagaimana seorang guru dibakar hidup-hidup untuk melindungi mereka. (Baca: Bantai 122 Pelajar, Ini Alasan Milisi Taliban)

"Langkahi dulu mayat saya!" teriak seorang guru, Afsha Ahmed, kepada para milisi yang kemudian menyiramnya dengan minyak lalu membakarnya hidup-hidup, seperti diceritakan para saksi. Guru lain yang wafat adalah Hifsa Khush, yang juga dibakar hidup-hidup. (Baca: RI Mengutuk Serangan terhadap Sekolah di Pakistan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total 148 orang tewas, 132 di antaranya anak-anak berusia 12-18 tahun, dalam serangan kelompok militan Taliban Pakistan ke Army Public School, sekitar pukul 10.30 waktu setempat, Selasa kemarin. Serangan itu menimbulkan kemarahan di seluruh dunia. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mencabut moratorium hukuman mati bagi teroris dan membentuk pasukan khusus untuk mengejar mereka.

INTERNATIONAL BUSSINESS TIMES | MIRROR.UK | NATALIA SANTI

Terpopuler:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
3 Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.