Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Pakistan Serukan Perang Lawan Taliban

image-gnews
Sejumlah milisi penyerang sekolah di Peshawar berbicara dalam video pernyataan yang dirilis Taliban. Penyerangan ini menewaskan lebih dari 130 anak-anak. AP/Pakistani Taliban handout
Sejumlah milisi penyerang sekolah di Peshawar berbicara dalam video pernyataan yang dirilis Taliban. Penyerangan ini menewaskan lebih dari 130 anak-anak. AP/Pakistani Taliban handout
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyatakan bahwa negaranya bersatu padu siap berperang mengusir pejuang Taliban dari negeri itu. Pernyataan keras Sharif itu disampaikan sehari setelah sedikitnya 162 orang, hampir semuanya anak-anak, tewas dalam serangan bersenjata pada Selasa, 16 Desember 2014.

Berpidato pada acara jumpa pers, Rabu, 17 Desember 2014, menyusul sebuah pertemuan dengan para pemimpin politik, Sharif mengatakan, peserta pertemuan sepakat berperang melawan kaum ekstremis. "Perang ini akan berlanjut terus hingga seluruh ekstremis dikalahkan," ucapnya. "Tidak ada panggung bagi Taliban, baik maupun buruk, semuanya akan kami hantam dengan tangan besi."

Para pemimpin partai politik Pakistan hadir di Gedung Gubernuran untuk membicarakan tindakan lebih lanjut menyusul serangan mematikan pada Selasa, 16 Desember 2014, di sebuah sekolah militer di Peshawar yang menewaskan 162 orang, berikut 132 anak-anak. Aksi berdarah itu dilakukan oleh tujuh pria bersenjata dengan cara memasuki sekolah seraya menembaki sejumlah siswa. Ini merupakan peristiwa berdarah paling bersejarah di Pakistan.

Tragedi berdarah ini, selain mendapat perhatian para pemimpin politik Pakistan, masyarakat umum juga menunjukkan keprihatinannya. Pada Rabu, 17 Desember 2014, warga dari seluruh pelosok Pakistan membawa lilin dan berdoa untuk arwah para korban keganasan kelompok ekstremis. "Saya datang ke sini untuk menyampaikan belasungkawa kepada ibu-ibu yang anaknya menjadi korban pembunuhan. Putra-putri mereka telah menjadi martir dalam sebuah serangan bersenjata di sekolah Peshawar," tutur Aman Ullah dari kota pelabuhan Karachi.

AL JAZEERA | CHOIRUL 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpopuler
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI' 
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.