Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyanderaan Sydney, Yenny Wahid Jadi Saksi  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Yenny Wahid putri dari Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid saat menghadiri Haul Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim, Jakarta (28/12). TEMPO/Nurdiansah
Yenny Wahid putri dari Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid saat menghadiri Haul Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim, Jakarta (28/12). TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengatakan berada tak jauh dari Cafe Lindt Chocolate, Martin Place, Sidney, New South Wales, Australia, saat peristiwa penyanderaan, Senin pagi, 15 Desember 2014, terjadi.

Menurut Yenny, kondisi di Sydney saat penyanderaan sangat mencekam. Seluruh kota berada dalam kondisi siaga. "Saat kejadian, saya berada 100 meter dari Martin Place," ujar Yenny, ketika dihubungi, Selasa, 16 Desember 2014.

Yenny berada di Sydney untuk menghadiri GusDur Memorial Lecture di Universitas Sydney yang berlangsung, pada Sabtu, 13 Desember 2014. Saat kejadian, transportasi sempat lumpuh. Kereta yang harusnya berhenti di stasiun Martin Place, tak berhenti hingga pagi, bis-bis kosong tanpa penumpang, dan taksi menolak mengangkut penumpang. "Soalnya muncul isu ada bom yang akan diledakkan," ujarnya.

Terjadi penyanderaan terhadap sejumlah pegawai dan pengunjung Lindt Chocolat Cafe sejak Senin, pukul 09.00 hingga Selasa, pukul 02.00 waktu setempat.

Yenny mengatakan ikut berkumpul di lokasi penyanderaan hingga pukul 22.00, kemudian ia dan suami kembali ke hotel yang letaknya tak jauh dari Martin Place, sekitar lima menit jalan kaki. "Pas sampai di hotel, terdengar tembak-tembakan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Drama teror penyanderaan itu ditutup baku tembak pada Selasa dinihari, pukul 02.29 waktu setempat. Polisi menyatakan bahwa penyanderaan oleh teroris di Australia sudah selesai. Tercatat, dua korban tewas dan tiga lainnya terluka.

TIKA PRIMANDARI

Topik terhangat:

Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI 
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik 
Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al-Quran
Jokowi Panjat Menara Intai Perbatasan di Sebatik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.