TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali terpilih menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). JK mengalahkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sri Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto dengan selisih 77 suara di Musyawarah Nasional PMI ke-20.
"Dari total 418 suara, Pak JK dapat suara 247 dan Titiek 170 suara," kata pimpinan sidang Muhammad Muas di Hotel Millenium, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: Titiek Soeharto Mendekat, JK Pergi). Dukungan suara kepada Titiek memang lebih sedikit dibanding suara yang memilih JK.
Proses pemilihan tersebut sempat ricuh karena perbedaan pendapat kedua pendukung. Kubu pendukung Titiek menginginkan sidang ditunda hingga Kamis pagi dan JK harus memaparkan visi misi dahulu. Sedangkan, kubu pendukung JK berkeras pemilihan dilaksanakan saat itu juga untuk menghindari serangan fajar dari tim Titiek. (Baca: Titiek Jadi Calon Ketua Umum PMI karena Kalla)
Menurut Muas, keterbatasan waktu menyebabkan pemaparan visi misi bersifat kontekstual. Selain itu, Muas menegaskan PMI bukan partai politik yang tunduk pada aturan yang kaku. "Saya rasa kita semua tahu rekam jejak masing-masing calon," ujarnya. (Baca: Prabowo dan Ical Restui Titiek Bersaing dengan JK)
Menurut dia, kedua kandidat tersebut merupakan tokoh yang banyak dikenal masyarakat. Apalagi, JK terbukti mampu memimpin PMI selama lima tahun kemarin. (Baca: JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobo?)
Jusuf Kalla sempat hadir saat pembukaan sidang pemilihan ketua umum. Namun, tak kurang dari sepuluh menit, Kalla meninggalkan ruang sidang. "Bapak capek, ada agenda dari shubuh," kata ajudan JK, Yadi. (Baca juga: 'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI')
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun
Ah Poong Sentul Bogor Disegel