TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Geologi Surono menuturkan ada dua daerah di Indonesia yang masuk kategori zona merah selain Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, yang diterjang tanah longsor akhir pekan lalu.
" Ada di Cianjur (Jawa Barat) dan Galodo (Sumatera Barat)," kata Mbah Rono, panggilan Surono, saat ditemui di Kota Yogyakarta, Kamis petang, 18 Desember 2014.
Dua daerah itu masuk zona merah rawan tanah longsor karena pergeseran tanahnya termasuk jenis menengah-tinggi. Juga adanya lereng-lereng tebing curam sekitar 30-55 derajat dan tanah yang subur serta kaya air.
"Jika masuk zona merah seperti di Jawa Tengah ini, 90 persen dipastikan terjadi longsor, mau hujan lebat atau tidak," katanya.
Rono menuturkan bencana tanah longsor di Banjarnegara pada akhir pekan lalu merupakan insiden besar ketiga dalam sejarah tanah longsor di kawasan itu, yang pada 1955 dan 2006 juga mengalami bencana yang sama. "Untuk Cianjur dan Galodo, kami minta mewaspadai perulangan longsor dengan kekuatan besar itu juga sewaktu-waktu," katanya.
Sebab, menurut catatan Rono, tanah longsor masih menjadi bencana paling mematikan di dua daerah itu. Hal ini, kata Rono, terlihat saat terjadi gempa bumi pada 2009 di Sumatera Barat.
"Korban tewas terbanyak bukan karena gempanya, tapi terkena longsor duluan, bukan di (Hotel) Ambacang terbanyak," katanya. Tanah longsor di Sumatera Barat lima tahun silam juga dipicu gempa bumi tersebut.(Baca : Mbah Rono: Lereng Subur Daerah 'Favorit' Bencana )
Hasil olah data terakhir Badan Geologi ihwal kondisi wilayah dengan gerakan tanah menengah-tinggi menunjukkan kebanyakan daerah rawan longsor berada di Jawa Barat, yakni 40 persen. "Karena ketidakhati-hatiannya, Jawa Barat nomor satu terus se-Indonesia (jumlah kejadian longsor dan banyak korbannya)," katanya.
Sedangkan daerah paling rawan longsor kedua di Tanah Air setelah Jawa Barat yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sumatera Barat mengikuti di bawah kedua provinsi itu.
Untuk mengatasi dan menekan jumlah kejadian dan korban di kawasan zona merah longsor itu, Rono mendesak adanya penataan ruang kembali berbasis mitigasi. Misalnya dengan mengubah area pemukiman yang diketahui rawan longsor menjadi area sawah atau lahan garapam. "Ini biayanya besar dan mahal karena ada relokasi, tapi menyelamatkan nyawa itu investasi paling berharga," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU