TEMPO.CO, Gresik - Pelaku penyanderaan siswi Sekolah Dasar Negeri Tlogopatut II, Fuad Ahmad, baru tinggal beberapa minggu di Gresik, Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Besar E. Zulpan, Kamis, 18 Desember 2014.
Melalui sambungan telepon, aparat Polres Gresik sempat menghubungi sanak saudara Fuad di Lombok Timur. Menurut kakak Fuad, pelaku kerap membuat masalah. "Kakaknya bilang orangnya (Fuad) agak bandel. Tapi kami belum tahu apakah pernah tersangkut kasus kriminal. Sedang kami telusuri track record-nya," kata Zulpan. (Baca juga: Penyandera Anak SD di Gresik Sempat Telepon Rekan)
Polres Gresik tengah mendalami kasus ini besama jajaran Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat. Menurut data profil sementara yang dihimpun Polres Gresik, Fuad baru beberapa minggu tinggal di Gresik sebagai pekerja kasar serabutan. (Baca juga: Disandera, Siswi SD Gresik Mengira Dicandai Paman )
Di kampung halamannya, pria 34 tahun itu telah bercerai dan memiliki anak. Menurut kabar, istrinya kini tinggal di Kabupaten Mojokerto. "Barangkali dia ke Jatim untuk mencari mantan istrinya. Masih kami selidiki," ujar Zulpan.
Fuad Ahmad, 34 tahun, pria asal Lombok Timur, NTB, nekat menyandera seorang siswi SDN Tlogopatut II, Gresik, pada Rabu, 17 Desember 2014. Korban dibekap dan ditodong pisau dapur sepanjang 25 sentimeter di dadanya selama hampir tiga jam penyanderaan sejak pukul 08.45. (Baca juga: Kalah Judi, Pria Ini Sandera Siswa SD di Gresik)
Fuad lantas membawa korban ke Markas Komando Distrik Militer Gresik yang terletak di seberang jalan sekolah korban. Pelaku yang sebelumnya mengaku dikejar orang setelah kalah bermain judi itu akhirnya tewas ditembak polisi dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita lain:
Heboh Insiden di Pesawat, Siapa Selain Dhani?
Pilot Dimaki Dhani, Garuda: Baru Pertama Terjadi
Waspada Virus Video Gadis Mabuk Setelah Pesta