TEMPO.CO, Ternate - Letusan Gunung Gamalama yang terjadi sejak Kamis malam, 18 Desember 2014, membuat Kota Ternate tertutup abu vulkanis. Setidaknya tiga wilayah di Kota Ternate terkena dampak langsung gunung ini.
Berdasarkan pengamatan Tempo, sedikitnya 40 kelurahan di tiga kecamatan tertutup abu vulkanis Gamalama setebal 0,3 sentimeter. Bahkan sejumlah pedagang di sepanjang Pasar Higienis Bahari Berkesan tarpaksa tak berdagang. (Baca juga: Status Gunung Gamalama Siaga, Ternate Tertutup Abu)
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama Darno La Mane, berdasarkan analisis data, abu vulkanis Gamalama lebih banyak jatuh di wilayah tengah dan selatan Ternate. Namun intensitas hujan abu masih dikategorikan kecil. (Baca juga: Gunung Gamalama Muntahkan Abu Vulkanik)
"Tetapi, hingga saat ini, Gamalama masih terus mengeluarkan asap putih disertai abu vulkanis. Karena itu, warga diminta untuk tetap waspada," kata Darno kepada Tempo, Jumat, 19 Desember 2014.
Darno mengatakan, menurut data analisis aktivitas Gamalana, wilayah yang akan terkena dampak paling buruk yaitu wilayah utara Ternate. Soalnya, abu vulkanis yang keluar masih tertahan di puncak. Abu ini rawan turun dengan deras jika diguyur hujan.
"Kondisi ini masih akan terus terjadi. Gempa embusan yang disertai abu vulkanis bahkan masih tinggi,"ujar Darno.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan, untuk mengurangi dampak debu vulkanis, Pemerintah Kota Ternate telah mengoperasikan seluruh armada milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk menyiram jalan. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi jangka pendek.
"Beberapa petugas kesehatan bahkan juga sudah kami siagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Saat ini saya masih akan mengumpulkan semua pihak untuk mengantisipasi dampak letusan Gunung Gamalama," ujar Burhan.
BUDHY NURGIANTO
Berita lain:
Waspada Virus Video Gadis Mabuk Setelah Pesta
Ke Mana 'Rekening Gendut' Artis Diinvestasikan?
Jokowi: Indonesia Gemah Ripah Loh Jinawi, Faktanya...