TEMPO.CO, Bandung - Angin puting beliung yang melanda kawasan Bandung Timur, Kamis 18 Desember 2014, menghancurkan sebuah gardu listrik di Kampung Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan. Gardu tersebut hancur setelah sebelumnya mengeluarkan semburan api yang melukai warga sekitar.
"Api itu hampir masuk ke rumah saya, untung kobaran api tidak lama," kata Daryan, warga setempat, kepada Tempo. (Baca: Puting Beliung Hajar Masjid UIN Bandung)
Menurut Daryan, semburan api sempat melukai beberapa orang yang berada di sekitar gardu. Api tersebut juga menghanguskan pagar rumah Daryan, yang terletak beberapa meter dari gardu. Daryan mengatakan angin kencang yang menghancurkan gardu listrik berputar selama 15 menit. Warga pun panik.
"Saya berasa mimpi, kejadian-kejadian yang biasa saya lihat dalam film saat itu seperti nyata," ujar Daryan. Daryan mengalami luka pada kaki kanan akibat terhantam benda tajam yang dibawa angin puting beliung.
Pantauan Tempo setelah kejadian, gardu listrik seukuran setengah pintu tersebut ringsek. Di sekitarnya, ada beberapa rumah yang rusak. Setelah insiden tersebut, aliran listrik di Panyileukan mati total. Saat ini petugas dari PT PLN (Persero) tengah memperbaiki gardu itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dampak terparah puting beliung berada di Kampung Pangaritan, Kelurahan Cibiru Wetan, Kecamatan Panyileukan. Di lokasi tersebut ratusan bangunan rusak dan satu orang dinyatakan meninggal setelah tertimpa reruntuhan tembok yang koyak disapu angin. (Baca: Puting Beliung Landa Bandung, Seorang Tewas.)
IQBAL T. LAZUARDI S
Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit